Kebanyakan orang tidak akan bisa sanggup dalam sepi. Selalu
saja orang akan mencari suatu kesibukan dan larut dalam hingar bingar dunia.
Mereka tidak akan membiarkan mereka dalam “suatu keheningan”. Bagi sebagian
orang, sepi itu menyiksa. Contoh-contoh penhindaran kita terhadap sepi adalah :
Headset selalu terpasang di kuping, setel music kenceng-kenceng di kamar, nyalain
tipi walaupun ga ditonton mpe pagi, pergi ke mall atau tempat hiburan lain
padahal memang tidak perlu-perlu amat. Tapi well, wajar. Saya juga ga suka
sepiii..Sepi bikin hari saya terasa amat panjang. Apalagi kalau harus sendirian
di dalam kamar kost-kostan. Huh.. Bikin galau tambah galau. Krik-Krik..
Padahal, secara psikologis, manusia kadang juga butuh apa
yang disebut dengan keheningan..
Untuk apa?!
Untuk Introspeksi diri.
Mengetahui dan mengevaluasi apa yang seharian dilakukan.
Dalam kondisi yang ramai, jarang manusia mampu menyelami perasaannya sendiri.
Introspeksi diri dalam keheningan yang seperti ini bisa kita lakukan
sebelum kita memejamkan mata ketika malam hari. Apa saja yang telah kita lakukan
di hari ini, kita putar ulang ketika kita akan tidur. Ini bagus, ketika itu
melahirkan sesuatu yang positif. melahirkan Harapan yang lebih baik di esok hari dan pembelajaran
untuk tidak mengulang kesalahan di esok hari.
Untuk meredam emosi.
Ketika kita
bertengkar, ketika kita penat, esmosi uda nyampe ubun-ubun, menyingkir dari
keramaian itu perlu. Duduk, berdiam diri dan tarik nafas dalam-dalam (tapi
jangan lupa untuk dihembuskan. hahaha). insyaallah, dengan cara seperti itu
akan dapat sedikit mengurangi emosi yang sedang memuncak. Slow down. ketika
kita bertengkar dengan pasangan kita, kadang satu sama lain meminta waktu untuk
sendiri dulu. Wajar, biarkan saja. Daripada tetap berdebat dan ujung-ujungnya
terluncur sebuah perkataan, perbuatan, atau keputusan yang tidak diharapkan??
Ijinkan sajalah. Cooling down itu perlu. Dan tempat yang tepat untuk
memikirkan itu adalah keheningan.
Untuk khusyuknya ibadah kita kepada Tuhan
Memang, Tuhan itu ada dimana-mana.Tapi, suasana yang paling
tepat untuk kita menemukan Tuhan adalah dalam keheningan. Ketika salat tahajud
misalnya, dimana pada jam-jam itu semua orang tertidur lelap sedangkan kita
masih asyik berdoa, menengadahkan tangan, meminta kepada-Nya. Sensasinya lain
ketika kita salat dalam keadaan ramai dan “kesusu” (misalnya di kantor dan kita
kepikiran kerjaan yang menggunung di meja kita). Saat-saat itulah kita akan
terkoneksi dengan lebih mesra dengan Tuhan. Dalam Keheningan, seolah hanya ada
kita dan Dia. Keheningan, membuat kita lebih focus dalam beribadah.
Untuk berkonsentrasi.
Inget ketika ujian pas SD, SMP, SMA??? Ketika kita belajar
ataupun lagi ngerjain ujian?? Ketika lagi belajar kita cenderung Cari tempat
aman dan nyaman, bebas dari kebisingan, tutup pintu (kemudian molor???hahaha).
Bukan, tutup pintu dan mulai menghafal. Keheningan berperan besar ketika proses itu. Kalau ada keributan, bisa jadi konsentrasi buyar. Ketika ujian??? ketika
waktu uda mepet dan suasana agak sedikit berisik, kita akan susah
berkonsentrasi dan panic sendiri. Bayangkan juga ketika kita ujian dan fakultas
lain (tetangga sebelah) lagi ada acara festival music. Bisa tetep focus ngerjain
ujian??saya rasa tidak maksimal.
Masi banyak lagi keadaan dimana keheningan itu diperlukan. Tidur
misalnya. Ketika kita asik mimpi indah, tiba-tiba temen teriak..
Hmm..bagaimana
perasaanmu??haha..
Suatu ketika dalam part kehidupan kita , keheningan tetap
kita butuhkan. bagaimanapun juga. Walaupun sebagian orang tidak menyukainya..
niiii...
Jika misalnya suatu ketika saya ingin sendiri dan mengunci
diri saya di kamar . Yakinlah, itu bukan karena apa-apa. Bukan saya
tidak menyukai kalian teman, menarik diri dari kalian, atau tidak ingin bergaul
dengan kalian atau kalian malah mengira saya galau, kemudian nekat bunuh diri di
kamar. Bukaaaaaaan..
Itu hanya karena saya ingin menyeimbangkan kembali apa yang
ada di dalam diri saya, perasaan saya , otak saya dan dengan harapan sekembalinya saya dari “pertapaan” saya akan
menjadi lebih tenang dan mampu menjadi diri saya yang memang diri saya.
Suatu saat, untuk kalian, untuk hal yang positif,..selamat bermesra-mesraan dengan keheningan…
:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar