Senin, 22 Februari 2016

Sewajarnya.

Hidup itu pasang surut.
Hidup itu kadang di atas kadang di bawah.
Hidup tak selamanya merana.
Hidup juga tak selamanya bahagia.

Dalam sekejap mata, aku telah berstatus istri orang.
Dalam sekejap mata, aku telah berpindah tugas menjadi bendahara penerimaan.
Tak lagi di bendahara pengeluaran.
Dalam sekejap mata, aku tidak akan lagi tinggal di kost-kost an.
Dalam sekejap mata pula mungkin aku akan segera menjadi ibu dari seorang anak.
Ya,
Semua terjadi seolah dalam sekejap mata.

Tak ada yang perlu disesali.
Tak ada yang perlu terlalu dibanggakan.
Respon terbaik adalah bersikap sewajarnya.
Yang perlu digaris bawahi, semua ada versi terbaik menurutnya.
Semua terjadi disaat yang tepat.
Daun yang jatuh saja telah digariskan olehNya.
Apalagi nasib kita?

Dunia ini konon fana.
Ya.
Katanya.
Sudah seharusnya Bersikap sewajarnya.