Senin, 12 Desember 2016

Rahim terbaik

Salah satu takdir yang tidak bisa kita pilih adalah dari orang tua mana kita akan dilahirkan.
Dari sperma mana dan dari ovum serta rahim mana kita akan berasal.
Ketetapan Allah.
Tak seorangpun dapat request hal tersebut.

Ya.
Darimanapun kita berasal, kita berasal dari rahim terbaik-rahim seorang ibu.

Apapun profesi seorang ibu..
Pedagang pasar, guru, dokter, insyinyur, ibu rumah tangga, ataupun presiden wanita skalipun, itu adalah tempat terbaik tertanamnya benih.

Terbaik.
Seorang ibu pastilah mengupayakan terbaik bagi buah hatinya.
Walau mungkin penuh dengan keterbatasan.
Walau disela kesibukan,
Walau disela himpitan kebutuhan ekonomi,
Walau disela kondisi keadaan,
Walau disela faktor-faktor yang mungkin diluar kekuasaan seorang ibu.

Lihatlah ketika di awal kehamilan,
Tak sedikit yang mabuk kepayang dilanda morning sickness. Betapa tidak mengenakkannya . Tapi ibu tetap tersenyum dan bilang tidak apa-apa.
Segala nutrisi dan zat dalam tubuh dibagi berdua.  Hemoglobin rendah - anemia- kepala pusing di awal kehamilan dan seterusnya juga bukan hal yang terlalu dipikir olehnya. Asal janinnya sehat.

Dikala hamil tua, tak terbayangkan berapa inchi kulit yang melar, membentuk garis- garis hitam yang ntah nanti bisa memudar atau tidak. Pusar yang dulu terlihat indah dan sekarang bodong, kadang terlihat menonjol ketika dipakaikan baju. Tidak sedikit yang tidak percaya diri dengan kondisi membusungnya perut - seiring dengan pertambahan berat badan yang bisa sampai 25 kg. Dan di waktu siang dan malam hari? Gerak terbatas tak selincah dulu lagi. Sedikit sedikit ke kamar mandi. Terasa ingin sekali tapi kenyataannya outputnya hanya sedikit sekali. 😁
Dan banyak laki laki yang aku yakin tidak mengerti femonena ini.

Duh pak suam,
Betapa punggung ini merasakan kerinduan terhadap semua jenis belaian. Tak perlu pijitan, baluran minyak kayu putih di punggung saja oleh tanganmu itu sudah cukup meringankan. Setidaknya itu pertanda kamu perhatian dan wujud nyata sebuah dukungan.

Mungkin kita sama sama buncit sekarang.
Tapi sebuncit-buncitnya kita berdua, buncit kita beda.
Aku isi bayi ; kamu isi apa??
Hahaa..
Mungkin kita sama sama merasakan betapa susahnya membungkuk memakai kaos kaki ato celana karena terhalang perut kita.
Betapa susahnya memotong kuku jari kaki kita, betapa sempoyongannya kita ketika akan berdiri dari duduk atau tiduran.
Tapi selamanya kamu tidak akan pernah merasakan betapa bahagianya ketika si kecil mulai usia 4 bulan bergerak halus di perut; semakin bertambah usia bertambah pula aksi yang dilakukannya. Menendang? Mungkin pula dia di dalam meloncat loncat dan berenang-renang di air ketuban.
Sesekali dia memang istirahat - diam.

Ah.

Betapa moment itu adalah moment yang sangat membahagiakan hati seorang ibu.
Ntah ibu yang tomboy-ibu yang feminim-ibu yang super sibuk-ibu yang periang-ibu yang tertutup- dan segala jenis model ibu yang memiliki rahim yang disinggahi malaikat kecil.

Ketika menjelang persalinan,
Betapa berdebar hati kami.
Normalkah?
Caesar kah?

Kapan?
Bagaimana?
Apakah?
Dimana?

Siapkah???
Bisakah?
Ah..
Betapa banyak pertanyaan di otak kami - terlebih ini adalah bayi pertama kami.

Dilema selanjutnya adalah..

Sanggupkah menyusui bayi dengan ASI exclusive?
Boro-boro berpikir apakah bisa ASI exclusive. ASI bisa keluar di hari pertama si kecil lahir di dunia juga kadang menjadi pikiran sendiri. Hanya keyakinan, yah..harus bisa..

Begadang tiap malam, mata panda? Syndrom baby blues setelah melahirkan?
Seorang teman baru saja membuat sebuah status bahwa dia kelelahan jasmani dan rohani menghandle anak pertamanya seorang diri. Memang, berdasarkan pengalaman dari pendahulu dalam hal "peranakan" haha lebih baik seorang new comer di bidang yang satu ini setidaknya didampingi oleh orang yang sudah ahli. Ntah apalah namanya itu . Baby sitter, rewang? Kalau hanya berpartner dengan pak suam yang juga new comer juga sepertinya akan kelabakan.
Dan kau tau betapa susahnya mencari baby sitter / rewang yang sesuai dengan harapan? Ibarat cari jodoooh. Susyaahhh katanya..

Pemilik rahim yang sedang disinggahi malaikat kecil..
Apakah kau juga merasakan kegundahan yang sama dengan apa yang kuurai barusan?
Tidak ada hal lain yang kuyakini selain bahwa allah selalu bersama dengan hamba-Nya. Adanya kita seperti ini adalah karena kita dipercaya oleh -Nya. Jadi, pertolongan Allah itu dekat. Dalam hal apapun. Akan kupatri kalimat kalimat ini dalam otakku. Ketika mungkin aku stuck dengan keadaan yang menderaku, ketika aku berkubang dengan kegelisahanku-dilemaku-dan seluruh keluh kesahku kini dan nanti.

Dan tugasmu pak suam,
dukunglah aku.
Bahagiakan aku dan anakmu.
Karena dengan membahagiakanku-sepertinya semua akan berjalan dengan lebih baik.
ASI ku akan lancar;
Aku tidak akan memikirkan masalah lain selain fokus ke baby kita.
Sesakit-sakitnya aku karena kelelahan atau karena melahirkan, insyallah akan lenyap dengan adanya dukungan darimu.
Semua wanita menginginkan yang terbaik untuk anak dan suaminya, bantulah.
Jadilah suami siaga.
Suami penghibur.
Itu lebih berharga daripada engkau hanya memberi finansial semata.
Tersenyumlah.
Itu lebih indah dari dunia seisinya - sepertinya.
Dan kita akan melihat anak kita tumbuh berkembang menjadi anak yang membagiakan dunia akhirat - bersama..

Semarang, 13 Desember 2016.
RS Tlogorejo.
Antri konsul dokter sendirian.
40 minggu kehamilan - tapi belum ada tanda tanda persalinan.
Semoga baik - baik saja.

-salam, Yuniar-

Jumat, 07 Oktober 2016

our lovely Utun

Aku menyebutnya Utun.
Pun suami.

Utun adalah jabang bayi si janin yang ada di rahim ini.
Sosok seperti malaikat kecil yang hidup didalam tubuh ini.

Nak,
Aku tak pernah membayangkan akan hamil seasyik ini.
Nyaris tanpa hal yang membebani.

Aku bahagia kamu kuat nak,
Dan aku yakin kamu akan jadi sosok yang tangguh nan tegar.
Aku merasakannya nak.
Jauh sebelum kamu lahir di dunia nanti.

Aku harap kamu juga akan menjadi anak yang berakhlak mulia,
Berbudi luhur dan berwawasan luas.
Sosok anak yang bisa membawa kebahagiaan dunia akhirat..

Nak,
Sejak saat pertama kali kamu menghuni rahim ibumu,
Hingga saat ini kamu telah bisa menendang perut ibu,
Aku selalu menikmati hari hariku.
Hariku amat menyenangkan.
Kamu punya ayah yang super perhatian dengan caranya sendiri.
Kamu punya kakek nenek yang tak kalah baiknya.
Kamu dikelilingi oleh orang orang yang sayang dengan ibumu, ayahmu, pun kamu..
Semoga ini kelak berdampak baik pada kepribadianmu..

Kenikmatan tersendiri bisa mengelusmu ketika kamu menendang nendang perut ibu,
Kamu lapar?
Kamu bahagia?
Ataukah kamu minta diajak bicara?
Bahagiakah kamu di perut ibu nak?
Aku harap begitu.

Maaf jika memang ibumu sering bandel.
Tak terlalu suka minum susu.
Kadang lupa minum supplemen asupan nutrisimu.
Mengajakmu kemana mana. Naik turun pesawat, bekerja kadang sampai larut, lari kesana kemari dan aktivitas lain yang bisa jadi membuat capek dirimu.
Jadilah sosok yang aktif ya nak.
Mudah bergaul dengan orang.
Dan sosok yang ramah tamah. Semoga kamu sudah mulai belajar sejak dalam kandungan..

Banyak harapan ibu nak,
Pun juga ayahmu.
Yang terbaik akan kami berikan kepadamu.
Jadilah yang terbaik.
Yang kamu bisa.
Ambillah yang baik baik saja dari sosok ayah, ibu, kakek nenekmu serta orang orang disekitarmu.

Kami menyayangimu,
Bahkan sebelum kami bertemu..

😙😘😚

Kamis, 06 Oktober 2016

1 tahun sejak saat itu..

1 tahun sejak saat itu,
Hari dimana aku benar benar memasrahkan diriku kepadamu,
Menyerahkan jiwa raga,
Dan segala apa yang ada..

1 tahun sejak saat itu,
Sama sekali tak terbayangkan aku akan bersanding di sampingmu,
Tak terbayangkan kamu yang akan menjadi belahan jiwaku..

Kamu,
Sampai sekarangpun aku tak habis pikir tentang kamu..
Sosok ketidakmungkinan yang ternyata dimungkinkan oleh Tuhanku..
Jawaban atas segala doa doaku.
Dan takdir terbaik nan terindah yang diberikan Tuhan untukku.

1 tahun sejak itu,
Kamu mengubah hidupku.
Belajar mengenalmu,
Seutuhnya dirimu.
Pun kamu,
Kamu juga tersandung sandung ketika mengenal sosok ku bukan?

Pertemuan kita indah.
Terlalu ajaib bagiku sampai sekarang.
Kamu datang, mendekat, melamar , dan menikahi..
Tak butuh waktu lama dari sejak pertemuan itu.
Hanya karena berbekal keyakinanmu?

Pun aku,
Menerimamu.
Mengangguk tanpa akupun sadari.
Skenario Tuhan yang akupun tak sampai habis pikir untuk ku mengerti.
Begitu cepat, indah.

Mengasyikkan,
Ketika mendapati diriku makin hari makin jatuh hati..
Sekelumit rasa cinta berubah menjadi bongkahan rasa cinta yang dipupuk seiring sejalan dengan waktu.

Iya,
Aku padamu.
Semakin hari aku semakin padamu.

Memandang wajahmu pun dalam lelap tidurmu, sungguh kenikmatan tersendiri dalam hariku.
Memelukmu,
Seolah suara sayup kedamaian bernyanyi untukku.

Ah,
Andai kamu tahu bagaimana perasaanku,

Sudah 1 tahun berlalu,
Kita saling menguatkan.
Saling menggenggam tangan,
Berpeluk erat,
Mencium mesra.

Tetaplah seperti itu,
Jangan biarkan semua berlalu.
Aku kuat karenamu..

Aku menyayangimu,
Pun dengan calon buah hati kita di perutku..

Tak pernah ku bayangkan hamil seasyik ini. Dengan kamu sebagai suami.
Sosok yang memang tak sempurna tapi bagiku nyaris tanpa cela..

Tetaplah menjadi imam yang memegang tanganku.
Mengarahkanku..
Memelukku baik disaat senang maupun jatuh.

Jadilah tempat bersandar ternyaman dalam hidup ini.
Pembimbing dan tauladan yang baik bagi anak anak kita nanti.
Bawalah kami ke Jannah sang Khalik melalui dirimu..

I love you 😙😘😚

Sabtu, 09 April 2016

KOST BLORA KOTA

Monggo Yang Mau Kost Area Blora kota. Fasilitas Kamar Mandi Dalam, SpringBed, Almari, Meja Kursi, Wifi, Parkir Mobil Luas. WA 081901153444.  Terimikisiiii..

Selasa, 01 Maret 2016

Begitulah..

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)

Bismillahirrahmanirrahim..

Jadilah yang sedang sedang saja.
Mencintai sewajarnya dan tidak menyukai sesuatu sewajarnya saja.

Kita menempati kondisi sekarang ini bukan karena kebetulan saja.
Pasti allah telah menyiapkan skenario terbaiknya.

Aku..
Saat ini.
Detik ini.
Kondisi saat ini.

Bisa jadi allah menempatkan pada posisi yang menurut kita tidak enak. Tidak nyaman.
Tapi allah juga sedang menghindarkan diri kita kepada hal yang mungkin akan mencelakai kita.

Positip thinking.
Keep doing good.

Pun saat ini.
Ketika semua keadaan telah berubah.
Hidup kadang diatas kadang di bawah.
Bagai roda.
Ada kalanya kita punya kedigdayaan.
Ada kalanya kita selemah lemahnya orang.

Tak apa.
Dunia itu fana.
Konon kebahagiaan sejati adalah nanti di akhirat.

Tetap berbuat baik.
Meski kecil.
Kau tak tahu kan , perbuatan apa yang akan membawamu ke surga?
Bisa jadi hanya karena hal yang enteng.
Sepele.

Manusia diuji oleh tuhan dengan banyak cara.
Tawa.
Tangis.
Dan banyak hal.
Begitulah..

Senin, 22 Februari 2016

Sewajarnya.

Hidup itu pasang surut.
Hidup itu kadang di atas kadang di bawah.
Hidup tak selamanya merana.
Hidup juga tak selamanya bahagia.

Dalam sekejap mata, aku telah berstatus istri orang.
Dalam sekejap mata, aku telah berpindah tugas menjadi bendahara penerimaan.
Tak lagi di bendahara pengeluaran.
Dalam sekejap mata, aku tidak akan lagi tinggal di kost-kost an.
Dalam sekejap mata pula mungkin aku akan segera menjadi ibu dari seorang anak.
Ya,
Semua terjadi seolah dalam sekejap mata.

Tak ada yang perlu disesali.
Tak ada yang perlu terlalu dibanggakan.
Respon terbaik adalah bersikap sewajarnya.
Yang perlu digaris bawahi, semua ada versi terbaik menurutnya.
Semua terjadi disaat yang tepat.
Daun yang jatuh saja telah digariskan olehNya.
Apalagi nasib kita?

Dunia ini konon fana.
Ya.
Katanya.
Sudah seharusnya Bersikap sewajarnya.