Minggu, 22 Februari 2015

Gambar dan spek lengkap meterai tempel baru 6000 dan 3000 rupiah..


Hai guys..
sapa yang lagi searching penampakan materai terbaru? 
 
kemarin sempat mencari cari.
Secara saya sebagai Bendaharawan mau ga mau kudu update tentang barang yang satu ini.
Apa apa berkas pembayaran ditempeli meterai guys. Kecuali bukti pembayaran yang dibawah 250.000,-
 
alhasil inilah searchingan yang saya rasa cukup lengkap dan menjawab pertanyaan saya. Postingan dari Lidya Pratiwi tertanggal 17/8/2014.
 
Makasi ya mbak Lidyaaa..
ku share ulang semoga ilmunya bermanfaat dunia akhirat.
hehe..

Check it out guys..disave baik baik dan mari kita amalkan.
CIRI CIRI PENAMPAKAN METERAI YANG BARU :
ciri-ciri meterai tempel desain tahun 2014 sebagaimana mengutip keterangan Ditjen Pajak yang diterbitkan Minggu (17/8/2014) adalah sebagai berikut:
1. Meterai nominal Rp 3.000 memiliki warna biru, dan warna hijau untuk nominal Rp 6.000.
Desain Meterai Tempel Baru Rp 3000 keluaran 2014
Desain Meterai Tempel Baru Rp 3000 keluaran 2014 (Ditjen Pajak)
2. Pada meterai desain baru terhadap hologram di bagian kiri meterai tempel. Sedangkan di meterai lama tidak terdapat hologram.
Desain Meterai Tempel Baru Rp 6000 keluaran 2014
Desain Meterai Tempel Baru Rp 6000 keluaran 2014. (Ditjen Pajak)
3. Perforasi bentuk bintang ada di sebelah kiri meterai desain baru sedangkan pada meterai lama ada di sebelah kanan.
4. Di bagian bawah meterai desain baru terdapat motif rosette yang dapat berubah warna jika dimiringkan di sudut tertentu dengan perubahan warna hijau ke biru untuk nominal Rp 3.000, dan magenta hijau untuk nominal Rp 6.000.
Apa dan bagaimana meterai atau bea meterai?
Meterai tempel merupakan benda meterai yang digunakan untuk melunasi bea meterai atas sebuah dokumen.
Bea Meterai, seperti dikutip dari Fotum Diskus Pajak, adalah pajak atas dokumen sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai.
Bea Meterai atas dokumen dilunasi dengan:
  1. Menggunakan benda meterai (Meterai Tempel);
  2. Menggunakan cara lain yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, yaitu dengan:
  • a. Mesin teraan meterai digital;
  • b. Teknologi percetakan;
  • c. Sistem komputerisasi.
Bagaimana cara pelunasan dengan menggunakan Meterai Tempel?
Cara mempergunakan Meterai Tempel:
  1. Meterai Tempel direkatkan seluruhnya dengan utuh dan tidak rusak di atas dokumen yang dikenakan Bea Meterai.
  2. Meterai Tempel direkatkan di tempat dimana tanda tangan akan dibubuhkan.
  3. Pembubuhan tanda tangan disertai dengan pencantuman tanggal, bulan, dan tahun dilakukan dengan tinta atau yang sejenis dengan itu, sehingga sebagian tanda tangan di atas kertas dan sebagian lagi di atas Meterai Tempel.
  4. Jika digunakan lebih dari satu Meterai Tempel, tanda tangan harus dibubuhkan sebagian di atas semua Meterai Tempel dan sebagian di atas
    kertas.
  5. Pelunasan Bea Meterai dengan menggunakan Meterai Tempel tetapi tidak memenuhi ketentuan di atas, dokumen yang bersangkutan dianggap tidak bermeterai.
Bea meterai 6000
Dokumen apa saja yang dikenakan Bea Meterai 6000 Rupiah?
  1. Surat perjanjian dan surat-surat lainnya yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan, atau keadaan yang bersifat perdata
  2. Akta-akta notaris termasuk salinannya
  3. Akta-akta yang dibuat PPAT termasuk rangkap-rangkapnya
  4. Surat yang memuat jumlah uang, dengan nilai nominal di atas Rp1.000.000,00
  5. Surat berharga seperti wesel, promes, dan aksep, dengan nilai nominal diatas Rp1.000.000,00
  6. Dokumen yang akan digunakan sebagai alat pembuktian di muka pengadilan, yaitu:
    1. Surat-surat biasa dan surat-surat kerumahtanggaan;
    2. Surat-surat yang semula tidak dikenakan Bea Meterai berdasarkan
    tujuannnya, jika digunakan untuk tujuan lain atau digunakan oleh orang
    lain, selain dari semula.
Desain Meterai Tempel Rp 6.000 Tahun 2014
Desain materai tempel baru 6000
Desain materai tempel baru 6000
Bea Meterai 3000
Dokumen apa saja yang dikenakan Bea Meterai 3000 Rupiah?
  1. Surat yang memuat jumlah uang, dengannilai nominal lebih dari Rp250.000,00 sampai dengan Rp1.000.000,00
  2. Surat berharga seperti wesel, promes, dan aksep, dengan nilai nominal lebih dari Rp250.000,00 sampai dengan Rp1.000.000,00
  3. Cek dan Bilyet Giro
Desain Meterai Tempel Rp3.000 Tahun 2014
Desain materai tempel baru 3000
Desain materai tempel baru 3000
Apakah meterai tempel tahun 2009 masih bisa dipergunakan?
meterai 6000 dan 3000
  1. Meterai tempel tahun 2009 masih bisa dipergunakan sampai dengan 31 Maret 2015.
  2. Meterai tempel tahun 2009 tidak dapat ditukarkan dengan meterai tempel tahun 2014.
Kapan mulai berlaku Materai Baru ini?
  1. Materai ini mulai berlaku sejak tanggal 17 Agustus 2014.
  2. Jadi, nanti antara 17 Agustus 2014 sampai dengan 31 Maret 2015 akan ada dua jenis Materai yang beredar yaitu Materai Lama (2009) dan  Materai Baru (2014).
Apakah sanksi bagi seseorang yang membuat dan menggunakan meterai tempel palsu?
  • Pembuatan, pengedaran, dan/atau penggunaan meterai tempel palsu dan/atau bekas pakai dikenakan sanksi pidana berdasarkan KUHP dengan ancaman pidana penjara selama-lamanya 7 (tujuh) tahun.
Peraturan terkait :
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 65/PMK.03/2014 TANGGAL 22 APRIL 2014 TENTANG BENTUK, UKURAN, DAN WARNA BENDA METERAI

Sabtu, 14 Februari 2015

Karena kebahagiaan itu punya banyak versi : 14 Februari 2015.

Pojokan java mall.
McD.
Counter Ice cream.
Mc Flurry choco ditangan.

Yap.
Ini adalah salah satu tempat favorit.
Sendiri.
Anteng ma hape.
Ngeblog biasanya.

Aq ga peduli mereka melihatku seperti apa.
Sama sekali.
Dari banyak meja yang ada di sini,
Hanya mejakulah yang berpenghuni hanya 1 orang.
Aku.

Aku ga peduli.
Mereka mau memikirkan apa tentangku.
Aku cuek.

Siang ini begitu menyengat.
Selepas dari kantor untuk bertemu dengan BPK,
Aku memang tidak lantas pulang ke kost an.
Ga ada orang.
Paling hanya tidur akhirnya.

Seperti ini itu aku menikmatinya.
Biar ada pembeda antara hari libur dan hari biasa.
Biar mata ini tak melulu terpaku pada berkas.
Pada angka angka.
Pada mereka.

Ya.
Aku hanya ingin berputar putar saja tadi itu.
Sendiri?
Iya.
Sudah biasa.
Kadang memang aku menikmatinya.
Dan aku kadang merindukan sosok yang bisa menemaniku.
Kadang nelangsa.
Ya.
Tak apa.
"Kadang kadang" itu memang diperlukan.
Ga melulu "selalu".
Bahasa yang terdengar membosankan.

Es krim.
Kulongok.
Dan memang sepertinya sudah cukup mencair.
Es krim kadang hanya modus belaka supaya aku bisa berlama lama di pojokan ini.
Walau ada beberapa mata yang melirik,memandang,ke arahku.
Biarlah.
Mungkin memang agak aneh orang keluar sendirian dan nongkrong di tempat ini seorang diri.
Apalagi ini tanggal 14 februari.
Konon katanya ini adalah hari valentine.
Aahh ..

Masaa bodohlah dengan semua itu.
Aku sudah tak mengenal perayaan itu.

Ya.

Sekilas terlintas siluet siluet valentine masa lalu.
Mungkin ketika berumur 12 tahun sampai dengan umur 17 tahun.
Masa muda.
Ya.
Masa dimana sepertinya valentine adalah salah satu moment yang tidak bisa dilewatkan begitu saja.
Beli coklat lalu dikasi orang sih engga.
Tapi kalo dikasi orang sih iya.
Banyak malah.
Kadang ada yang bagi bagi satu kelas.
Ya.
Itu lalu.
Ketika coklat masih menjadi simbol dari apa yang namanya cinta.
Kalau sekarang apa?
Saya rasa sekarang bukan jamannya coklat.
Tapi seperangkat alat solat.
Haha..

Ya.
Tidak ada yang spesial di hari ini.
Hanya hari Sabtu biasa.
Dimana aku masuk walaupun sebenarnya adalah hari libur.
Hari dimana aku malah ngedate dengan orang BPK.
Haha.
Ya.
Nasib bendahara.

Disini tiba tiba yang menyengat menjadi mendung.
Sedemikian cepat semua berubah.
Orang orang yang duduk di kanan dan kiriku juga telah berganti ganti.
Dan kendaraan masih juga berlalu lalang.
Ini jam 15.12 WIB.
Terdengar adzan.
Tapi hanya aku yang setia.
Aku masih belum beranjak. Aku sedang berhalangan salat.
Menafakuri, Menikmati semua yang terjadi saat ini.

Dengan tanpa kekasih.
Dengan hanya smartphone di tangan ini, kutulis semua kata yang mengalir.
Yang aku sendiripun kadang tak sadar aku mengomel sebanyak ini.
Ya.
Sebanyak ini.

Sesekali kulihat langit;
Masih mendung.
Maklum, menjelang imlek ya begini ini.

Di depanku lalu duduk sepasang sahabat.
Cowok cowok.
Semoga bukan sepasang kekasih. Haha.
Mereka bersahabat ku rasa. Karena mereka tidak bergandengan-apalagi berpelukan.
Kalau mereka tahu aku "ngrasani" mereka.
Bisa diketok nih kepala.

:D

By the way, kursi depanku masih kosong.
Tak terisi.
Sampai saat ini.
Antrian pembeli semakin memanjang.
Sedikit mengantuk tapi tak jadi lapar.
Ya, sepertinya sudah saatnya harus pulang.
Ya,aku mau pulang.
Sedikit kebahagiaan telah terciptakan.
Me time.
Banyak orang,
Tapi tetap merindukan sosok yang tak sembarangan.
Ya.
Saatnya pulang.
Kita ciptakan kebahagiaan lain nanti malam.
(Mungkin) memilih sendiri lagi.
Tak papa, toh kebahagiaan itu sendiri memiliki banyak versi.

Selasa, 10 Februari 2015

Dear calon imamku..

Untuk apapun yang sedang kamu lakukan sekarang calon imamku. Kuharap kamu sedang dalam keadaan yang baik baik saja.

Sehat. Sedang semangat semangatnya bekerja. Sedang merintis jalanmu. Karirmu. Menuju ke aku.

Baik baiklah kamu disana. Tetapkan hatimu. Semoga Tuhan tetap mengarahkan pandanganmu hanya kepada hatiku.

Tetapkan langkahmu. Ambil jalan itu. Jalan menemukanku.

Jangan terbolak balik hatimu. Jangan.
Yakinkan.

Ya. Tegaskan. Jika kau memang menginginkanku.

Sebaik baiknya lelaki adalah yang mampu meyakinkan. Menuntun tangan ini.

Tak perlu dengan jalan yang memaksa. Pelan pelan. Pastikan kau menyentuhku ini dengan hangat. Lembut. Penuh kasih.

Aku disini. Masih terpaku disini. Dingin.

Jika saja kau bisa membaca auraku.

Aku tidak gampang diyakinkan. Jika saja kau tahu. Aku hanya ingin melihatmu berjuang untukku.

Pastikan memang aku berharga bagimu. Mungkin setelah ibumu.

Aku lelah. Kau bisa membacanya sebenarnya.

Bukan lelah atas mu. Tapi lelah atas masalaluku.

Buat aku mengangguk. Tak perlu keras. Anggukan pelan karena aku tersipu malu itu mungkin akan lebih syahdu.

Ketika bibirmu berucap "maukah kau menikah denganku?"
Mungkin aku akan terlihat setengah tak sadar. Aku mungkin akan terpana. Aku tak akan bisa menguasai diri dikala kau ucapkan kata itu.
Dari mulut siapa? Dari mulut orang yang menerimaku apa adanya. Menghormatiku.
Tak perlu memujaku. Tidak. Itu tidak perlu. Ketika aku adalah aku ketika bersamamu. Itu lebih dari yang ku perlu.

Aku tak ingin terlalu menuntutmu calon imamku. Biarkan kamu menjadi kamu Dan aku tetap menjadi aku.

Mungkin ada satu dua sifatku yang memuakkan. Menjengkelkan. Membuatmu marah.

Ya. Aku potensial untuk membuatmu berlaku seperti itu.

Tapi jangan kasari aku. Tetap dekap. Aku luluh dengan dekapanmu itu. Peluk. Sampai aku merasa memang disitulah seharusnya aku berada. Di dadamu yang bidang itu. Bukan di tempat lain yang sekiranya.

Tanganku akan bersambut. Raih. Raihlah.

Senin, 02 Februari 2015

Uniknya Todanan : aku ora isin dadi wong Todanan.

Yeah.. Untuk kesekian kalinya aku bahas lagi tentang Todanan.

Kali ini mungkin ga ilmiah ilmiah banget yang mau dibahas.

Cuma tentang kekangenan yang teramat sangat atas tanah kelahiran itu.

Posisi sekarang, Semarang.

Ntah dimana nanti posisi ku jikalau aku telah dipersunting orang lain. Tetap di Semarang atau di kota lain? Tapi sepertinya tidak akan ke Todanan, secara status PNS ku adalah PNS Pusat. Bukan PNS daerah guys.

TODANAN. berasal dari kata Tedanan. Iyakah? Yang artinya makanan. Banyak makanan yang melimpah? Ntah. Kita tanya siapa ini? Mbah kung.. Mbah uti... Haloo.. Cucumu ini butuh jawaban.

Tapi mau diakui engga diakui, tanaman apa aja kayaknya bisa tukul di tanah bernama Todanan. Ntah duren ntah matoa ntah rambutan ntah ceplukan. Eh. Hehe..

Todanan. Kadang suka metong lampunya. Angin dikit, lampu mati. Gludug sedikit, lampunya ajeb-ajeb.

Kalo lampu mati alhasil sinyalpun ikut raib ntah kemana. Mungkin karena tower nya ikut mati skalian kali ya. Ntah ya. Tapi setiap kali aku pulang, ga jarang gelap gelapan. Padahal pulangku aja uda jarang. Pohon ambruk, alasan klasik. Hahaa..
Tapi yasudahlah. Gelap gelapan asik sekali sekali , kali ya..

Dibandingkan kalo di Semarang terbiasa terang benderang jarang mati lampu. Sensasi sedikit. Biar ada bedanya.

Mbakku sampe beli genset buat persediaan kalo sewaktu waktu mati lampu. Maklum. Mbakku bisnisan online. Digerakkan dari sebuah desa kecil di pelosok negeri. Kalo ga gitu ya kaco juga jualannya.

Ga jarang lo guys, aku naik ojeg kalo mau dengan selamat sampai rumah. Ojegnya ojeg motor, ga obyek payung. #Bukan nebeng truk lewat ato pick up lah setidaknya. Haha..

25 ribu untuk kurang lebih 15 kilometer. Kunduran-todanan. Secara jalur rumahku bikan jalur travel. Travel ya cuma sampai Kunduran saja. Yah.. Bisa diceritakan pada anak cucu nantinya.

Perjuangan nenekmu ini untuk bisa berkumpul dengan keluarganya. Haha..

Tapi aseli. Todanan itu ngangenin. Orangnya.. Lingkungannya. Goany. Hutannya. Jalan yang labilnya. Langkanya busnya. Sampe sampe aku pernah nungguin bus mpe 2 jam lamanya. Dari yang berangkat dari Semarang full make up sampe TOdanan tinggal eyelinernya doang. Itu aja setengah. Haha.. lebaynyaaa...

Tapi aku bangga. Aku putra daerah. Fraksi utusan daerah. Berjuang dari kecil menaklukkan blora, Semarang. Tapi ntah berhasil atau tidak aku menaklukkannya.

Setidaknya aku ga malu. Kalo memang rumahku ndeso. So.so. Setidaknya adanya indom*rt, swalayan santos*, warnet,wartel (masi ada ga ya?), ATM, ice cream paddle p*p, tukang jualan pulsa, indikator indikator itu sedikit banyak mematahkan "kendesoan yang teramat sangat".

Jadi kesimpulannya ga ndeso ndeso banget lah.

Banyak orang pinter. Banyak orang kaya. Banyak rumah tingkat. Banyak rumah bagus. Pasar layak. Rame. Banyak yang cantek cantek. Banyak yang ganteng-ganteng (sopo?) Hahaha..

Nikmatilah sensasi berkunjung kesana. Mampir mampirlah.

Dan rasakan rasanya.

Ingat. Ada plus atas setiap minus. Dan todanan banyak plusnya. Rasakan.
Aku : ora isin dadi wong Todanan.

Minggu, 01 Februari 2015

Betapa berartinya sesuatu bernama Facebook !!

Telat sadar?
Ya !

Telat daftar?
Ya !

Telat ngumpulin teman?
Ya !

Ga update apapun yang berkaitan dengan teman?
Ya !

Diposesifi?
Hihihi..
Iya !!

Berapa lama?
Uda aga lama.
4 tahun lamanya.

Tapi uda 2 tahun ini separated.
Divorce.
Eh.
Hahaha..
Sudahlah.
Hobi amat aku bahas yang beginian.

Facebook.
Maturnuwun MArk ZUckerberg.
Atas apa?
Atas apapun yang bisa menghubungkan.

Aku yang 4 tahun hampir hilang kontak.
Atas aku yang tidak terlalu banyak waktu untuk bertemu banyak teman.
Atas memori gratisnya buat upload poto.
Upload video.
Chat ma teman teman lama.
Dan disitulah aku menemukan orang per orang yang sebelumnya terpaksa untuk aku tidak temukan.

Kalo boleh jujur, pilu !
Sementara semua orang telah bertahun tahun bergabung.
Aku,
Baru 2 tahun belakangan.
Mulai dari satu dua teman,
Sampai dengan kini teman yang mencapai angka ribuan.
Alhamdulillah.

Mengakrabkan.
Bertemu dengan teman lama. Teman baru.
Bahkan dengannya aku bisa berakrab akrab dengan seluruh teman kerja.
Yang semula hanya kenal muka, hingga akhirnya bisa bersapa hangat hanya karena add facebooknya.
Setidaknya dengan add facebooknya itu adalah niatan. Niatan yang baik untuk menambah saudara.
Staf, pimpinan, tak segan segan lagi rupanya kutambahkan dalam friendlistku.
Tak apa,
Niatnya mengakrabkan. Dan memang benar.
Kerja makin nyaman karna berusaha mengenal.
Mengamati dari jauh bagaimana mereka untuk menyelami masing masing karakter.

Terimakasih sekali lagi Mark.
Mungkin suamiku nanti juga adalah salah satu yang ada di friendlistku.
Ya..
Siapa yang tahuu..
:D