Kamis, 29 Januari 2015

Aku adalah pelakon utama LDR

LDR.
Long distance relationship !!

Yeyeye..
Relationship kan?
Sebuah hubungan kaaan..
Ga peduli ama pacar ama orang tua ato ama teman kaaaan..

Yup.
Bagaimana tidak?
Uda dari umur 12 tahun uda harus memisahkan diri dari apa yang dinamakan keluarga inti.

Karena impian orang tua yang juga memfasilitasi anaknya untuk mendapatkan pendidikan formal yang terbaik, mau ga mau akhirnya dilepaslah untuk sekolah di Blora.

Masih cilik.
Dan pulang kerumah seminggu sekali.
Tiap sabtu sore abis sekolah pulang rumah.
Senin jam 4 pagi sebelum subuh uda harus siap siap berangkat ke blora. Perjalanan 1 sampai setengah jam.
Sampe sekolah langsung nguap nguap.
Haha..

Jiahh itu masa lalu.

Tapi LDR itu berlangsung sampe sekarang loh.
SMA masi di blora,
Kuliah di Semarang.
Kerjanya pun tetep di Semarang.
Beranak pinaknya nanti dimana yaa..
Sepertinya bakal LDR juga ma keluarga.
Ya engga apa apa si.
Cuma ya begini ini keadaannya.
Suka kangen kangen ga jelas macam begini ma si emak.
Tambah lagi sekarang ada si Nau Nau.
Ponakan yang lagi lucu lucunya.

Kalo sakit?
Ya kaya gini.
Ga ada yang bisa diratapi.
Daritadi glundang glundhung ga jelas sama sekali.

Deuh Tuhan.
LDR juga pernah dan telah terjalani dengan si pacar.
Ga sekali dua kali deket ma orang yang jarakya ga cuma sekilo dua kilo. Tapi ber mil mil.
Hubungan mengandalkan hape.
Hubungan yang bagi sebagian orang mungkin abstrak sekali.
Ga kliatan fisiknya.
Tapi kadang terdengar suaranya (itu aja kalo mau telpon).
Ntah apa yang menyebabkan beratus ratus pasangan tetap keukeuh menjalani hubungan jarak jauh macam begitu.
Keyakinan?
Atau tidak ada orang dekat yang sebelumnya mampu meruntuhkan hatinya??
Aah..
Ntahlah.

Mungkin hanya orang itu yang bisa membuatnya bahagia.
Bersabar sampai menunggu waktu perjumpaan datang.
Tapi akan ada waktu tidak akan selamanya berjauhan bukan?
Masa depan sepertinya tak akan semudah jika apabila berdekatan.

Lagi..
Teman.
LDR dengan teman.
Mereka datang berkumpul dengan kita dan kemudian karna satu atau beberapa hal,
Mereka pergi meninggalkan kita.
Jadilah apa yang kamu mau teman temanku sekalian.
Karena cinta. Karena cita. Dan beberapa alasan yang kamu sendiri yang mengetahuinya.

LDR.
Bukan kata yang mengerikan.
Hubungan yang akan menumpuk rasa rindu yang kadang bisa jadi berlebihan.
Karena jarak.

Suatu hari aku bisa berkata "aku benci jarak!!"
Tapi ada masa dimana aku bersukur dengan jarak. Karena jarak yang kemudian mengajarkan "apa arti seseorang".

Jumat, 23 Januari 2015

Maaf Tuhan- jika aku abai..

Ga cuma Cinta Fitri aja yang bisa mencapai season ketiga bahkan keenam. Ini saya jadi Bendahara Pengeluaran juga bisa masuk season ketiga.

Awal tahun biasanya memang menjadi bulan yang berat. Bukan lagi ke pekerjaannya. Akan tetapi karena baru kerasa efeknya.

Pilek. Batuk. Panas. Pegel pegel.

Dan well. Hari ini baru saja cek darah.

2 minggu yang lalu uda kerasa aja meriangnya. Dicuekin.

Lalu seminggu kemudian datanglah saya ke dokter. Ngobat. Disuru 2 hari ga masuk kerja. Bandel. Tetep aja aku masuk kerja. Dengan dalih alasan bahwa kalo di kost sendirian. Kalo semaput sapa yang nolongin? Haha. Kalo di kantor kan banyak orang.

Lha kok mpe sekarang belum sembuh? Malah tambah nggliyeng dan panas. Alhasil setelah ngreview RBA bidang 4 di forum, ijin sebentar buat cek darah di CITO. Minta tolonglah saya ke temen saya buat nganterin. Maklum lah. Kalo sakit suka aleman. Hehe..

Sekarang, Posisi menunggu vonis dokter. Pemeriksaan darah buat mengetahui penyakit Antara DBD atau thypus. Hasil lab baru akan keluar besok.

Tapiiiii.. Iseng sajah tadi telp si mbaknya CITO.
Aku kenapa mbaaak??

DBD nya negatip mb. Tapi di tes widal nya ada yang positip. Heh?
Kemungkinan thypus mbak?

Dan si mbaknya bilang kalo mbaknya bukan yang berwenang menyimpulkan. Datang sajalah besok ambil hasil dan konsul ke dokter sekalian. Ya mbaakk.. Oke mbakkk..

Dan ini pukul 02.00 Kethap kethip sendiri diatas tempat tidur. Gimana engga? Jam 19.00 tadi uda meneparkan diri diatas tempat tidur. Dan lezz.. Kau tahulah kalo aku molorable. Alias gampang banget tidurnya. Hehe. 

Habis salat tahajud. menunggu vonis dokter.

Semoga tak ada sesuatupun yang berarti yang mengganggu kesehatanku kali ini.

Mungkin memang butuh sedikit istirahat. Butuh makan yang banyak. Butuh tidur yang banyak. Dan butuh asupan cinta kali ya.. Hahaha..

Santai waela. Kalo opname ya opname saja. Kalo obat jalan ya sini obatnya ku telan. Tidak ada yang perlu didramakan. Haha..

Beri aku kesehatan Tuhan. Maaf jika selama ini aku abai. Maaf.. Sekali lagi maaf. Suka melupakan kebutuhan jasmani dan rohani dan asik dengan kesibukan sendiri. Apakah ini kategori mendholimi (diri sendiri) ??

Kamis, 22 Januari 2015

Gara Gara Abraham Samad : aku jadi kemana mana

Agak tergelitik sebenarnya.
Kamis,
22 Januari 2015.
21.32 wib.
Mendengar siaran ulang wawancara aiman si reporter dengan Abraham Samad.

"Jika saya bisa ditanya ingin tidak menjadi wakil presiden, saya jawab tidak ingin". Tapi jika itu telah menjadi suratan takdir. Kita bisa apa?
Menjadi presiden dan wakil presiden itu suratan takdir lo mas. Kalau takdir sudah berkata seperti itu kita tidak bisa mengelak"

Well.
Lalu saya mikir.
Jadi bendahara juga suratan takdir juga kayaknya ya pak.
Mau ga mau
Suka ga suka.
Kalo uda jadi suratan, apa bisa mengelak??
Haha..

Ironisnya,
Salah satu teman berkata perihal kutukan kepada saya.
Bercanda paling maksudnya.
Tapi kok ndelalahe pas ya?
Hmm..

Semua bendahara pengeluaran nikahnya diatas 30 tahun !!
Ati ati lo Nyo..
Begitu katanya.

Lalu diurai satu per satu nama nama orang yang pernah duduk di kursi panas itu.
Pak ini..
Mas ini..
Mbak ini..
Deuhh.
Tenan iq.
Semua nikah diatas 30 tahun.
Haha..

Jangan begitulaaah..
Bukannya menikah juga merupakan suratan takdir sama kaya menjadi presiden, wakil presiden maupun bendahara?
Kalo uda waktuna juga ga bakalan bisa menolak ah?
Bukan begitu?

Ntah.
Jadi bendahara itu bukan profesi idaman  sebenarnya.
Tapi terlanjur mendarah daging dan aku menikmatinya.
Secara ghaib katanya bakatku memang menjadi bendahara.
Hahaha..
Bli Yoga yang suka ngomong gitu!!
Heii bli. Dikau ngomongnya mistis amat.
Ckckck..
Ga mau percaya ahh..

Yah .
Bagaimanapun juga semua ada masanya.
Mungkin saat ini tempat terbaikku adalah disana.
Walau memang sama sekali ga mudah.
Sama sekali ga mudah.
Hurup kapital kasi garis bawah.

Bukan karena incomenya juga.
Bukan karena di"uwongke" juga.
Aku masi kaya anak kuliahan kok.
Bahkan di tempat kerja akupun menempatkan diri sebagai new comer.
Ya memang paling kecil- paling belakang datangnya. Mau apa?
Mana yang bisa saya bantu ya saya bantu. sak kuate.
Sak isone.
Nek ga kuat rencanane mau tak becakke. Hehehe ..

Ini posisi sakitpun masi bela belain masuk kantor .
Nugas ngreview RBA fakultas unit ato lembaga.
Setidaknya kalo pingsan masi ada yang nolongin deh kalo posisi di kantor.
Lha kalo di kost?
2 kali pingsan .
Jatuh sendiri bangun sendiri.
#kemandirian yang kebablasan.
Hahaa..

Aku bersukurlah Tuhan.
Terima kasih atas segalanya.
Semoga saja project pribadiku juga Kau mudahkan.
Lancarkan.
Tentu saja dengan campur tanganmu Tuhan.

Rabbana athina fiddunya hasanah.
Wafil akhirati hasanah waqina adzabannar
Aamiin.

Jumat, 16 Januari 2015

Ocehan random di malam minggu


Bismillah..
ini adalah tahun ketigaku mengemban amanah ini.
Bendahara Pengeluaran Undip (lagi).
Tak banyak berubah dari cara kerja di kantor ini.
Begitupun orang-orang yang terlibat.
Hanya saja tahun ini mau tak mau aku harus melepas satu orang verifikator di Bagian Bendahara Pengeluaran untuk ditempatkan di bagian lain.

Bertambah banyak volume pekerjaan sedangkan sumber daya manusia yang ada dikurangi.
Masih ditambah isu bahwa staf di bagian kami akan di rolling dengan staf SPI.
Ntah apalagi yang kan terjadi di tahun ini.

Semoga saja fisik tidak lelah.
Semoga saja rohani masih sehat.
dan semoga saja semesta masih mendukung.

ini adalah kesekian kalinya aku menghawatirkan project pribadiku.
Sekolah.
Nikah,
Sama persis dengan yang kutulis setahun yang lalu.
Hampir setiap akhir tahun aku mengambil cuti kuliah.
Tepatnya 2 kali.
Dan ini adalah tahun terakhirku sebelum aku benar benar di DO.
Ironis bukan?
haha..

Ntah apa yang terjadi.
IPK tertinggi satu kelas dan sampai sekarang belum lulus lulus.
Terlalu sibuk bekerja?
Terlena?
Males buat berjuang skripsi?
Merasa di zona nyaman?

Heiii..
aku juga belum nikah.
26 tepat juni nanti.
Oh..oh..oh..

Duh gusti,
kesempatanku untuk menjadi pejuang skripsi berbatas waktu.
Bisanya ya awal tahun seperti ini.
Kalau bukan aku yang kan berjuang lantas siapa lagi..

Bayangan aku tahun ini aku  berkebaya memakai toga dan juga berkebaya dan duduk di depan penghulu (eh)
Haha..

Itu hanya akan terjadi jikaa..
Aku benar benar berjuang untuknya.

kembali lagi ke topik.
Topiknya apa ya?

Mungkin aku juga ga sendirian.
banyak juga yang sedang berperasaan seperti aku.
kamu juga termasuk?

Jikalau dulu aku masih suka ngasi2 tips cara menunggu jodoh yang baik dan benar,
Kali ini mungkin aku bakal diem aja.
haha..
keep calm. Itu aja.
keep cool juga dink.

Jodo ga bakal lari kemana si. Cm kalo ga dperjuangkan ya mana bisa jadi jodo beneran? #itu kata kata si temennya asma di assalamu alaikum Beijing sepertinya.

yaaa..kalo aku liat FTv si cara ketemu jodoh itu ada ada aja.
tapi ada adegan di FTv yang sepertinya ga bakalan terjadi di dunia nyata.
Hanya ada di FTv.
huaa. Cinta itu kadang ga seindah yang ada di FTv FTv ituuuu..

aahhh..
sudahla..
ini malam minggu.
dan seharian hanya berteman dengan FTv yang sukses merasuk kedalam otakku.
lulur dan selebihnya kasur.
efek akhir tahun sepertinya masi setia bergelanyut.
capek belum ilang masi ditambah demam.
sepertinya yang dibutuhkan kali ini adalah cinta.
eh.
Hahaha..

yasutralaa..
meh quality time dengan orang orang lama dulu.
dinner tapi ga pake candle.
cukup dinner.
yaiyala.
wong sama cewe.

Yakin sekarang aku jadi orang yang sedikit aneh.
ntah mulai kapan itu.
dan juga sampai kapan.
sepertinya memang benar benar butuh asupan cinta.
aah..
hahaha..


Senin, 05 Januari 2015

Sebait doa #speechless.

Tuhan.
Doaku sederhana malam ini.

Beri kesembuhan untuk didi.
Adik satu satunya yang kumiliki kini.

Ga ada doa lain Tuhan - kali ini.
Sembuhkan..
Aamiin.