Senin, 24 Februari 2014

Surat Cinta untuk Calon Imam (Part 1)

Dear Calon Imamku,

Calon Suamiku,
aku sama sekali bukan orang yang sempurna,
aku hanyalah seorang wanita akhir jaman,
yang terlalu jauh dari Nabinya..

Aku,
ya begini ini,

Fisikku biasa-biasa saja.
Tubuhku tidak seseksi Madonna,
Bibirku tidak sepenuh Angelina Jolie.
Dan parasku ga secantik Nia Ramadhani, 
tentu saja..
Tuhan menciptakanku dengan bentuk yang begini adanya..
Jadi, terimalah aku apa adanya..

Yaa..
Aku hanya seorang " Nia "
seorang yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang sederhana,
pola hidup yang biasa-biasa saja.
Aku tidak kaya,
tapi aku masih mau bekerja.
Tidak ingin terlalu bergantung pada orang tua-
maupun engkau nantinya.

Soal agama,
akupun masih jauh dari sempurna,
harapanku,
nanti kita akan belajar bersama-sama,
bimbing aku..
Jadikan aku makmum yang patuh padamu.
Jadikan aku makmum yang senantiasa bersyukur atas segala pemberianmu.
Jadikan aku makmum yang bisa bertahan atas segala kondisimu.
Disaat lapang maupun sempitmu.
dan tentu pula menjadi ibu yang baik atas anak-anakmu..

Calon Suamiku,
aku bukan manusia bebas cela,
mungkin nanti ada beberapa sikapku yang membuatmu marah,
membuatmu jengah,
dan membuatmu tidak nyaman.
Ingatkan aku,
ingatkan aku dalam lembut suaramu.
Jangan bentak aku,
aku hanyalah wanita rapuh yang mungkin tidak kuasa mendengar keras suaramu.

Aku orang yang tidak gampang menangis selama ini,
tapi bukan berarti aku tidak bisa menangis sama sekali..
Aku hanya ingin menangis dalam bahagiaku bersamamu..
menangis ketika berdoa untuk kesuksesanmu..
menangis manja dipelukmu (jika saja banyak masalah datang dalam kehidupanku)
dan menangis bahagia karena sukses anak-anak kita..
Bukan tangisan atas perilakumu kepadaku..

Mungkin,
suatu saat nanti,
aku akan menjadi jelek sekali.
Ketika aku mengandung anakmu nanti,
mungkin tubuhku gendut sekali,
Ketika aku menyusui anakmu nanti,
mungkin rambutku akan rontok atau akan habis sama sekali,
Ketika aku separuh baya nanti,
mungkin aku tidak lagi berbody.
Keriput, beruban, dan stretchmark disana sini..

Sedangkan kamu, calon suamiku..
Aku yakin, kamu semakin tua akan terlihat semakin gagah dan mempesona..
Karena begitulah pria..
Akankah kamu masih akan setia dengan satu cinta saja???

Ah,
terlalu jauh memang..
Kekhawatiran yang berlebihan?

Yang pasti calon suamiku,
aku ingin menjadi yang terbaik bagimu,
Jadikan aku satu-satunya cinta untukmu,
satu-satunya ibu untuk anak-anakmu,
pertahankan aku,
perjuangkan aku dengan segala kondisiku..

dan aku akan selalu mencintaimu..
sampai terhenti nafasku.






Minggu, 23 Februari 2014

(Hanya) hasil sebuah renungan : Pendewasaan.

Tuhan saja tidak mewajibkan kita puasa Senin-Kamis..
Tidak pula mewajibkan kita untuk salat tahajud,
Salat dhuha..
Dan ibadah-ibadah sunnah lainnya..

Mengapa kita marah apabila pasangan kita tidak mengantar-jemput kita?
jarang Mengajak jalan-jalan,
jarang Mengajak nonton,
Dan aktivitas bersama lainnya karena sibuk ??

Tuhan saja memaafkan hambanya yang bertaubat,
Lalu mengapa kita kadang susah untuk memberi maaf kepada pasangan kita?
Lupa menelepon,
Terlalu asyik dengan dirinya atau temannya,
Ga ngasi kabar karena ketiduran,
Telat jemput karena sesuatu hal ?

Bukankah itu tidak adil?

Ya memang semua ada toleransinya,
Hal-hal diatas untuk sesuatu yang bersifat wajar.
Bukan sesuatu yang bersifat “kebangetan”.
Tapi mungkin ini berkenaan dengan perasaan, jadi ya hal kecilpun bisa jadi menyebalkan..

Wajar marah, bila memang kita ga dianggap sama sekali.
Wajar berang, ketika mendapati pasangan selingkuh dengan orang lain.
Itu prinsip.

Aku pun demikian.
Marah, jika semua itu memang melanggar prinsip hidupku.
Tapi aku ingin menjadi lebih toleran sekarang,
Berusaha sekuat mungkin mengerti, memahami keadaan.
Karena ga munafik, semua itu memang menjengkelkan.
Tergantung bagaimana sekarang aku mengolah perasaan (sebenarnya).

Karena aku belajar,
Ya, aku belajar..
Dari guru besar (baca : mantan-mantan)

Pernah merasa diposessifi ;
Dan pernah pula merasa tidak menjadi prioritas (baca : dicueki).

Ya, 
dan akhirnya membawaku pada sikapku yang sekarang.
Lebih mengurangi “pengharapan” yang berlebih.
Alias ga mau terlalu berharap.

Berharap boleh, sah-sah saja.
asal tidak berlebihan.
Tetap- sisakan sedikit ruang untuk kecewa.
Karena ada Faktor X, yaitu factor tangan Tuhan,
dan selebihnya adalah faktor "force majeure" alias keadaan kahar.

Woles..
Ya, itu jalan terbaik.
Karena ga semua orang mengerti apa yang kita inginkan,
termasuk pasangan.
Apalagi kalau hanya merangkumnya dalam diam.
hmm?

komunikasi.
2 arah.
Bukankah begitu seharusnya orang yang saling mencinta?
Itulah cara “saling” yang harus dilakukan.
“Saling”..
Saling memahami,
Saling mengerti,
Saling menyemangati,
Saling menerima kekurangan.

Dan jika aku mendapatkan lebih dari yang aku harapkan, anggap aja itu "bonus".

Apa yang anda rasakan ketika mendapat bonus?
Senang bukan?
Tidak menyangka bukan?
Jadi, lebih baik aku tidak terlalu tinggi terbang membawa harapan,
Karena ketika tidak sesuai yang ada di kepala,
kita Jatuh, sakit kan??
Jadi berekpektasilah secara biasa-biasa saja.

Optimis dan realistis.
Ya,
Itulah aku yang sekarang.
Pengalaman memberi dampak yang luar biasa.
Sekali lagi, terima kasih mantan..
Semoga setelah ini aku mendapatkan pasangan yang bisa saling menerima kekurangan..

:)






Jumat, 14 Februari 2014

Boy, ini Diklat kita : Diklat Bendahara Pengeluaran di Sawangan Depok. Great Moment !!

Hai Boy..
Ingat Ga Boy?

ini ni..
moment kita Pas diklat Bendahara Pengeluaran di Depok..

Kangen?
Ya, aku kangen Boy..

Aku kangen ma kalian semua..
Ma ibu-ibu
Ma bapak-bapak.
Ma mbak-mbak juga..

Kalian hebat.
Aku yang memang masih kecil - terlihat kecil sekali.
Kecil dalam pengalaman maupun usia.
Aku paling muda.

Walau begitu,
terimakasih aku sudah bisa masuk ke kehidupan kalian.
Walaupun cuma 2 minggu lamanya.
Tapi, persahabatan kita tetap terjaga kan?

Ini boy,
sengaja aku posting ini Boy..
untuk mengenang masa itu,
April 2012 kan Boy?

Masih berkesan,
Semoga tetap terjaga dalam ingatan.

Sabang-Merauke lagi,
Semoga suatu hari,
kita bisa bersama lagi..

Kalian pasti sudah menjadi orang yang hebat-hebat bukan?
Bendahara pengeluaran? 
Bendahara Penerimaan?
Atau malah ada yang menjadi PPK?
Ya..
Semoga..
Kesuksesan untuk kita semua..

Bekerja itu keras ya Boy,
apalagi di bidang Keuangan,
aku banyak mengingat petuah Widya Iswara Kita,
untuk tetap giat bekerja..
Jangan gampang tergoda.


Biarkan hitam tetap hitam,
dan tetaplah kita menjadi putih..
:)


ini gambar punggung aku Boy, sok-sokan ngerjain tugas Boy.. haha...


ini kita waktu kita di kelas Boy, nampang bareng Widya Iswara kita. Hangat ya?


Hobi kita memang poto-poto ya Boy.. Mpe jam istrahat aja nampang begini..Manis !!


ini kita dekat tempat outbond Boy, yang tengah si Bang Zul dari Medan. Anget banget dia boy, diapit emak-emak.haha.


ini kita di asrama kita boy. Asrama uda kaya punya kita aja. hmm...


ini kita pake baju olahraga kita boy. bajuku kebesaran boy, terpaksa ngecilin dulu boy. Nasib !!!


malam perpisahan kita ini. aku kok ga pake seragam sendiri ya boy? salah kostum? ini karaoke kok bisa sambil nari kecak tu gimana ceritanya ya Boy?

masih di asrama ika. asrama yang jauhnya poooooool dari tempat kuliah,. Gering !!!


jembatan kenangan

ini kita dimana ya Boy? Taman mini bukan ya? mo naik gondola kayana Boy..antri aja masi bisa narsis ya Boy?


Tangan sapa ini yang berbulu banyak banget Boy? hiiii.. hahaha...


ini acara apa ya boy? kok 2 cowo dipake rebutan gini Boy??

penampakan kita "ngesot" ngerjain tugas Boy. Kangen akuuuu...


ancol Boy.. narso duluuuu. kita single semua? eh, kamu ma mb nofi engga !!! hahaha.

ini kamu sok-sokan nggaya mo nyanyi Boy?? Hala.. suaramu fals gitu.. haha..tapi pose okelah..


ini kayana kurang kerjaan kita Boy..


masih di tangga. detik-detik hari terakhir..

pokoknya kita nyanyi lah boy.. ntah gimana ni suaranya.. malam terakhir. puas-puasin.


yah, dan akhirnya saya galau...hahaha..


Sekian ya Boy..
Terimakasih atas semua kenangan kalian.
Wassalam..
:)

Kamis, 13 Februari 2014

Pesan untuk Seorang Sahabat : Sigit Adhi Wibowo

Proud of you, my dear friend..
:)
Dari awal aku tahu kamu berbakat.
Kamu juga punya minat
dan niat.

Aku bangga,
kamu seorang yang idealis dalam menciptakan karya.
ga cuma nenteng kamera kemana-mana,
jebrat-jebret sekenanya.

Yang kamu butuhkan adalah dukungan sebenarnya,
semangat dan mungkin sedikit modal untuk meningkatkan kepiawaianmu.
Jangan berkecil hati,
dengan kamera ala kadarnya yang kamu bawapun, kamu bisa menciptakan karya yang akupun berdecak kagum bila melihatnya.

Penghargaan internasional salah satunya
:)

Kamu selalu meminta doa,
manakala karyamu terpajang di Malaysia, Jerman, dan di pameran poto lokal.
Sesekali kamu juga mengajakku melihatnya kan?

Maka,
lakukanlah apa yang kamu ingin lakukan.
Ikuti panggilan jiwa.
Jika memang ini jiwamu,
maka jalani sepenuh hatimu.

Aku sebagai sahabat,
hanya bisa mendoakan dan mendukungmu..
Sukses selalu dengan jalanmu 
:)





http://blog.viewbug.com/




















Dan ini sedikit dari banyak penghargaan untuk karyamu : 







more pict  : http://www.viewbug.com/member/sigidisa

Senin, 10 Februari 2014

Mantanku : "Guru Besar" ku

Mantan itu tidak harus dilupakan : menurutku begitu.
Lalu ?
Kapan move on nya??


Hmm..

Tidak untuk dilupakan kok memang, karena semakin kita ingin melupakan, kita malah akan semakin ingat lekat-lekat.
haha..


Lalu?

Ya, lalui aja semuanya.
Show must go on guys.
Pikir aja positipnya.
Ya, aku tau itu susyaaaah..
aku pernah hampir gagal move on karena perkara itu.
Sampai berbulan-bulan ga bisa ketemu ma makhluk asing bernama cowok.


Bagaimana?

Ya, kemudian aku berpikir, "semeleh"
itu yang terbaik.
mungkin itu nyakitin, tapi itu akan indah suatu saat nanti.
Pikir saja mantan Bukan orang tepat.
Mungkin Tuhan telah menyiapkan skenario yang paling indah untukku nantinya.


Mantan itu Guru.

Ya..
Ambil pelajaran saja. Jangan kenangannya : Jika ingin move on.


Mantan itu salah satu guru terbaikku.

(Mau ga mau akupun harus mengakuinya)


Hei, Mantan Pacarku Yang Possesif :

Terimakasih atas semua perhatian yang meluap-luap,
yang kadang membuat agak susah bernafas.
terima kasih telah menjadi penjaga yang super ketat.
Yang kadang menurutku porsinya terlalu berlebihan.
Baik, kamu memang baik sekali..
Kamu sayang aku, tapi sayangnya, kamu terlalu sayang.
dan itu bukan hal yang bagus sebenarnya..
Sifatmu yang cemburuan , mengajarkanku untuk menjaga perasaan pasanganku nantinya.
Sifatmu yang emosian, mengajarkanku untuk tetap bersabar dan membuatku belajar untuk tetap bertahan dalam suatu hubungan nantinya.
Sifatmu yang sensitif, mengajarkanku agar aku tidak seenak hati bertingkah, berbicara, dan lebih mau mendengar dan memperhatikan pasanganku nantinya *


Hei, Mantan Pacarku Yang Cuek :

Terimakasih, kamu mengajarkanku untuk lebih bersabar pula,
bersabar karena aku tidak tahu apa artiku bagimu sebenarnya.
Merindumu, mencoba memperoleh perhatian darimu,
berharap engkau juga memperjuangkanku.
Ingin menarik perhatianmu dan membuatku berarti bagimu itu cukup menyenangkan : momentum untuk memperbaiki diri dalam segala hal.
Tapi, akhirnya aku lelah.
Menyerah.
Apa aku kurang bersabar? kurang bersyukur?
ini bukan masalah kurang bersyukur atau bukan.
Karena aku hanya menginginkan kepastian.
Ya,
dan kamu kehilanganku kemudian.
Jangan menyesal..
Kita telah membuat keputusan.
:)


Begitulah, mungkin kalian juga punya cerita tersendiri dengan masa silam.

Simpan pelajaran itu dalam saku,
buatlah bekal untuk kisah cinta anda selanjutnya.


Manusia ga ada yang sempurna,

selalu saja ada hal-hal yang tidak mengenakkan nantinya.
Maklum, kita beda otak, beda orang tua, beda pendidikan, beda pengalaman, beda lingkungan.
Bagaimana menciptakan harmoni : itu saja PR kita.


Benar mungkin,

Tuhan terkadang mempertemukan kita dengan orang yang tidak tepat sebelum mempertemukan dengan orang yang benar.
Karena Tuhan ingin memberikan pelajaran.
Jadi ketika kita memperoleh orang yang tepat, kita akan bersyukur (lebih) kepada-Nya.
memperlakukan orang yang tepat dengan "treatment" yang semestinya dan selayaknya.
Dan mantan adalah salah satu "guru besar" nya.


Jadi, Belajarlah..




Rabu, 05 Februari 2014

Kegalauan akan Senyawa "Phenilethylamine"

Sempat tergelitik ketika membaca artikel tentang "reaksi kimia orang jatuh cinta" punya ILmi Mayuni Bumi..
Ya..
artikel yang menjelaskan secara ilmiah tentang jatuh cinta.
Tau apa artikel itu isinya?

Katanya, berdasarkan penelitian, ada sebuah senyawa yang diinisiasi dalam tubuh manusia saat seseorang itu jatuh cinta. senyawa ini bisa menjadi salah satu faktor dalam keharmonisan rumah tangga dan kebahagiaan hidup. salah satu senyawanya adalah phenilethylamine. senyawa yang lain adalah “hormon-hormon kebahagiaan” yang bertanggung jawab atas segala kejungkirbalikan manusia ketika falling in love yaitu :
* Pheromones : bikin naksir seseorang, bikin ngelamunn.. dan membayangkan dia terus
* Oxytocin : bikin kangennn, pengen liat orangnya bentar ajah—liat doang beberapa detik
* Vasopressin : bikin setia, “you know you are the only one..”
* Norepinephrine : bikin semangat, hepi, ceria, bahagia, pengen senyum terus, jadi makin cantik/tampan

Oke, kembali ke phenilethylamine—berdasarkan sebuah penelitian juga, ternyata hormon ini hanya bertahan efektif 2-4 tahun sejak jatuh cinta. Padahal berkat hormon inilah seorang manusia bisa kesengsem, deg-degan, bahagia, dan beberapa gejala lain yang menimpa seseorang yang falling in love.

Mengapa saya bahas ini kemudian? apakah saya jatuh cinta? Mungkin lebih tepatnya mempersiapkan diri untuk jatuh cinta. Cinta yang bukan monyet. haha. Akan tetapi cinta yang berujung pada tahap yang lebih mendewasa, Pernikahan.

Ya, sayapun ingin menikah. Siapa yang tidak ingin? Semua orang normal ingin.

Jadi masalhnya kemudian adalah apa yang saya tulis di atas, kegalauan atas senyawa yang bernama "phenilethylamine".

Mengapa? Yaaa.. karena umurnya yang hanya 2-4 tahun itu..

Bagaimana jika menghilang ? Apakah itu suatu ilmu yang pasti?

Contohnya saja begini lah,
ketika masih pacaran. Ketika anda sampai pada usia pacaran 2-4 tahun, apakah sedikit demi sedikit rasa kesengsem, deg-degan, bahagia, akan menghilang? Katanya jika hormon yang menyebabkan rasa itu dieksploitasi terus menerus, maka akan menipiskebal” dengan pemicu-pemicunya, begitu selama hampir 4 tahun sampai akhirnya mungkin hilang sama sekali.

Horror ?

Yaaaa... horror sekali bagi saya..
Bagaimana mungkin merecovery senyawa itu lagi dalam diri. Pacaran lama tapi akhirnya mala hilang rasa (belum lagi kalau ditambah masalah-masalah internal yang kemudian membuat satu sama lain semakin jenuh, jengah, dan serasa mau muntah.. haha. bagaimana?? Kemudian putus saja? Haruskah begitu?

Tidak ada transformasi bentuk energi tersebut ketika pacaran : menurut saya.
Jadi memang benar, pacaran itu jangan lama-lama. hahaha..

Lalu?
Saya mencoba untuk tidak berpikir dalam konteks orang Pacaran, akan tetapi orang yang menikah..
Kata dosen saya ketika lagi curcol pas jam kuliah Akuntansi, beliau sempat berbicara bahwa cinta menggebu-gebu setelah menikah itu mungkin hanya sekitar 2 tahun (nah lo, kok masanya lebih pendek daripada usia "phenilethylamine"itu sendiri yang konon katanya bisa mpe 4 tahun?? haha). Setelah cinta menggebu-gebu hilang, selebihnya hanyalah rasa saling toleransi, kerjasama, dan rasa-rasa sebagai layaknya partner hidup. bukan lagi cinta yang gila, cinta buta..
Senada dengan tulisan diatas bukan??

Semalam, saya berbincang hangat dengan seseorang..
Sebut saja Mr.X.
Eh.. hehehe..
masih Tentang kegalauan senyawa "phenilethylamine"

dan saya mendapatkan pencerahan darinya.
Mungkin karena beliaunya sudah expert alias berpengalaman ato banyak membaca, mendengar dan merasakan-saya kurang tahu.. hahaha...

Bahwasanya, 
bagi dia...
statement-statement diatas bisa jadi benar,
Akan tetapi, dia berkeyakinan bahwa kegalauan senyawa "phenilethylamine" dapat diatasi.
Dengan merecovery nya. hmm? caranya?
Untuk cara detailnya dan teknis dilapangannya, coba nanti saya tanyakan ya...
hahaha..

Yang pasti, belajarlah untuk " Saling".
" Saling" yang positif tentunya..
Saling pengertian, saling menghargai, saling menerima kekurangan, dan mungkin saling bertahan,dan menyelesaikan masalah dengan berbasis solusi.
Kalimat yang indah, tapi mungkin juga susah untuk dipraktekkan. Tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan, kata dia.
Nice.
Positif sekali.
Suka !!

Dan saya sepakat apabila pernikahan adalah salah satu cara terbaik dalam mentransformasi energi cinta.
Bosan bisa jadi.
Wajar,
manusia.
Tidak ada yang salah dengan bosan.
Yang menjadi salah adalah apabila bosan tersebut akan merembet pada beberapa perbuatan dosa.
haha..

Jadi apa yang akan dilakukan apabila terjadi kebosanan dalam menjalani hubungan? bagaimana menstransformasi senyawa "phenilethylamine"?
Jika sudah menikah dan punya anak, maka pandang anak, ingat anak.
Itu adalah salah satu cara mempertahankan hubungan. Salah satu bentuk transformasi energi cinta.
Ingat visi misi awal mengapa memutuskan untuk hidup bersama, ingat kata kata "aku menerimamu apa adanya kamu" : Apakah masih berlaku ?
dan tentunya adalah dengan senantiasa bersyukur. Jangan selalu memandang rumput di seberang. Kadang tampak hijau. Tapi kamu kadang tidak bisa membedakan mana yang plastik dan mana yang asli bukan??
Hahaha..
#korban iklan.

Jadi begitulah saya dengan kegalauan dan pencarian pencerahan saya..
Tidak janji bisa menjalani.
Tapi akan mengingat baik-baik dan kemudian berusaha menjalankannya.

Saatnya "mikir tua"
hahaha..

:D