Rabu, 20 Februari 2013

THE POWER OF PUJIAN



Ada 2 dampak dari pujian , yaitu :
1.       Melenakan
2.       Memotivasi.

Mana yang anda pilih? Alangkah lebih baik apabila suatu pujian itu ditujukan untuk memotivasi diri sendiri, karena pujian itu adalah bentuk dari penghargaan seseorang terhadap apa yang telah kita lakukan.

Kali ini saya ingin menceritakan ulang tentang Sebuah kisah (dengan seingat saya, dari buku yang pernah saya baca) .Yang konon merupakan kisah nyata dari seorang penyanyi dari Eropa.

Tentang seorang wanita yang bersuara bagus. Dia bersuamikan seorang ahli music yang juga terkenal di negaranya. Tiap hari wanita tersebut menyanyi dan bersenandung, dan setiap kali sang suami yang ahli music tersebut mendengar si isteri menyanyi, dia selalu mengkritik pedas (karena ia begitu ahlinya tentang music dan tahu seluk beluk music). Ntah yang suaranya kurang tinggi lah, entah yang kurang lembut lah, ntah yang nada akhirnya kurang kres lah. Semua dikritik oleh sang suami, padahal menurut sang istri , dia telah bernyanyi dengan benar. Selalu saja ada komentar pedas setiap kali sang istri bersenandung ketika memasak, ketika mandi dan ketika membersihkan rumah. Hingga suatu saat sang istri sudah muak dengan kritikan suaminya. Karena bersenandung ringan pun mendapat kritik dari suaminya, dan pada suatu ketika si istri ngambek dan memtuskan untuk tidak lagi bernyanyi atau bersenandung ketika bersama suaminya dirumah.

Suatu saat, karena suatu musibah si suami meninggal dunia dan kemudian ia menikah lagi dan bersuamikan tukang ledeng. Suatu saat ketika wanita tersebut bernyanyi, dia bertanya kepada suaminya “ pa, bagaimana suaraku??” . Sang suami menjawab “ Sangat bagus sekali ma, aku selalu ingin pulang cepat untuk mendengarkan mu menyanyi”. “ Seandainya aku tidak menikah denganmu, mungkin saya sudah tuli karena harus mendengar suara gergaji, dentuman, gesekan pipa ledeng yang seakan membuatku gila. Dengan kamu bernyanyi seperti ini, ini menyejukkan hatiku ma”

Begitulah akhirnya, si istri merasa sangat tersanjung dengan apa yang dikatakan suaminya. Ia merasa ada yang menghargai suaranya. Ada sesorang yang mau mendengarkan suaranya. Saking senangnya , hal itu terbawa ke kehidupan sehari-harinya. Dia tidak pernah tidak menyanyi ketika sedang memasak, mandi, membersihkan rumah dan sebagainya. Hingga akhirnya sang suami mendorong istrinya untuk  terus berlatih dan merekam suaranya dan mengeluarkan kaset.

Hasilnya??? Dia berhasil menjadi penyanyi terkenal. Bukan ketika dia menjadi istri musisi terkenal, tapi ketika bersuamikan seorang tukang ledeng yang tidak mengetahui music sama sekali.
Tau apa artinya? Kadang kritikan yang terlalu berlebih bukan membangun, tapi justru akan menghancurkan  si obyek (karena dia merasa pesimis dan tidak ingin berusaha lagi). Dia tidak merasa dihargai. Justru sedikit pujian jika dimaknai tepat, akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Menimbulkan suatu dorongan, motivasi untuk lebih baik lagi..




·     *NB :

   So, bagi teman2 saia yang saia uda pernah saia ajak atau akan saia ajak karaokean, mohon.. untuk tetap mendengarkan suara saia bagaimanapun itu wujudnya .haha.  Jangan dikritik terlalu pedas .. Siapa tau anti saia bisa jadi penyanyi terkenal seperti cerita diatas.. WAKAKAKAK.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar