Senin, 18 Februari 2013

AKU DAN GELEMBUNG UDARA (KU)


Gelembung udaraku adalah sesuatu. Sesuatu yang bagiku melambangkan makna dari kebebasan dan makna hidup tersendiri. Sesuatu yang bisa menjadikanku layaknya anak kecil. Pernah merasakan nikmatnya masa kecil kan? Masa dimana kita merasa tidak ada suatu beban masalah, semua mengalir begitu adanya. Mengikuti kata hati, bebas . Kadang, rutinitas pekerjaan membuat kita dituntut untuk menjadi orang dewasa (atau bahkan menjadi orang tua). Terjebak dalam kesibukan dan kepenatan hidup. Gelembung udaraku, adalah salah satu dari sekian banyak alternative hiburan untukku. Gelembung udaraku memberiku keceriaan diantara sekian banyak “keseriusan” yang ku jalani sehari-hari. Suatu kebebasan. Suatu kegembiraan.


                                                        


Mungkin terdengar seperti permainan anak kecil. Memang. Tapi, rasakan sensasi ketika kamu meniupnya, melihatnya terbang tinggi, memecahkannya dengan tanganmu, atau bahkan melihatnya  menghilang di rerumputan. Apalagi jika kamu memainkannya dengan anak kecil (ntah kamu kenal atau tidak), so amazing. Entah kenal atau tidak, kalian akan akrab (hanya karena gelembung udara, sebuah benda yang sepele, murah dan siapa saja bisa membuatnya, tapi memiliki suatu kekuatan yang “mengakrabkan”). Saya sebut itu “ the power of gelembung udara” . haha..(saya sendiri banyak berkenalan dengan banyak orang,terutama anak-anak dan emak-emak hanya karena barang sepele, yang disebut gelembung udara. nice. :) )

Gelembung udara juga, menginspirasiku..bahwa kehidupan ini mungkin juga mirip dengan mereka ( gelembung udara).

ketika kau meniup gelembungmu itu..

Gelembung yang kau bentuk, akan memiliki masa sampai dia akan meletus (katakan saja ini seperti umur kita yang terbatas).

Gelembung udara itu akan terbang kemanapun dia akan suka (sesuai takdirnya. Sama seperti manusia). 
Ada terbang tinggi jika tertiup angin , ada yang terbang rendah, ada yang hanya mengikuti arah angin, dan ada  yang  akan meletus ketika gelembung mu itu menyentuh tanah. Ingat bahwa harus ada factor “angin” untuk membuat gelembung udara, baik itu yang kita tiup maupun angin yang akan membawanya terbang nanti. Angin disini saya ibaratkan sebagai “dorongan/ motivasi / usaha” . Begitu juga hidup manusia, dia akan dapat meraih mimpinya  jika ia memiliki dorongan yang kuat (seperti angin yang berhembus itu) , motivasi itulah yang nanti akan mendorongnya mencapai puncak cita-citanya (ke angkasa). Ketika (angin=motivasi lemah), mungkin dia juga akan terbang rendah rendah saja seperti gelembung udara itu dan mungkin akan terhempas ke tanah.

Yaaaa..seperti itulah filosofi gelembung udara versiku. Percaya ga percaya silahkan. Hehe..itu kan Cuma pinter-pinternya aja saya menghubung-hubungkan (baca: ngarang) . Just opinion. Hehe.

Yang jelas, saya akan tetap bermain gelembung udara . Sekarang, dengan sahabat - sahabat saya, nanti dengan pasangan saya, nanti dengan anak-anak saya dan nanti sampai dengan ketika saya menjadi nenek-nenek (main dengan cucu tentunya). Amin.  








Tidak ada komentar:

Posting Komentar