Jabat tangan..
Hm..
Sebuah ritual yang sehari-hari kita lakukan. Baik kepada
orang tua, kepada rekan bisnis, atau kepada seorang teman.
Memang terlihat sangat sepele, tapi efek yang ditimbulkan
(kesan) bisa jadi akan menjadi berbeda antara satu orang dengan orang yang
lain.
Jangan sampai anda dikategorikan sebagai orang yang tidak
mengesankan baik pada saat “ ritual” itu berlangsung. Karena sikap dalam
berjabat tangan itu sebenarnya menampilkan siapa sosok anda sebenarnya dan
bagaimana kesan anda terhadap orang yang anda ajak bersalaman.
Ada yang mau nyari kerja diantara kalian??Pasti donk
sebelumnya kudu melewati test wawancara. Dalam tes wawancara tersebut pastilah
kalian akan dinilai cara bersikap, cara
berbicara, cara pikir , dan segala hal yang menyangkut kepribadian anda dan
kemampuan serta kesiapan anda untuk memasuki perusahaan tersebut. Nah, ritual
yang pertama kali dilakukan ketika pertama kali kali bertemu dengan si
pewawancara adalah “berjabat tangan”. Biasanya orang menilai seseorang itu
berdasarkan kesan pertama. Buatlah kesan pertama dengan mereka “begitu menggoda”
. Salah satunya dengan mengetahui bagaimana cara bersalaman yang efektif dan
tentunya akan membawa kesan yang baik bagi mereka. Semoga tips yang berhasil
saya congkel dari Daily Tips, Deek Mc Aleer , Dreamlife ini bisa membantu
kalian semua untuk belajar bagaimana sih seharusnya salaman yang baik itu
(cocok juga untuk yang ingin memulai suatu bisnis ketika bertemu dengan
rekanan).
1. Tataplah mata lawan bicara anda saat berjabat
tangan dengannya (Tapi ga sah pake bilang “Tatap Mata Saya”. Hahahaha).
Dengan menatap lawan bicara maka akan
menumbuhkan rasa keyakinan dan kepercayaan diri. Tapi kalo lagi belekan , ya
saya sarankan jangan menatap matanya lama-lama. Jangan pula pake kedipan ya,
soalnya nanti dikira kegenitan.hahaha.
2. Berjabat tanganlah dari telapak ke telapak.
Jangan dari jari ke jari.
Dengan telapak ke telapak menandakan suatu
hubungan yang bersahabat, hubungan yang hangat. Ketika hanya bertemu jari
dengan jari maka seolah-olah kita acuh, emang gue pikirin,enggan , tidak ingin
mengenalnya lebih jauh dan mungkin bisa disalahartikan sebagai tanda “jijik”.
3. Jangan terlau akrab (sok akrab). Misalnya dengan
mengguncang-guncangkan tangan si lawan terlalu kencang dan ga
nglepas-nglepasin. Bukannya berkesan malah ilfeel, seolah-olah kita “cari muka”.
Apalagi kalo yang digituin tangan saya, bisa-bisa rontok ni badan. Hahaha.
4. Ciptakan makna.
Jangan terlalu terburu-buru ketika berjabat
tangan dan kemudian melanjutkan pembicaraan ke topic lain seolah barusan tidak
terjadi apa-apa. Itu mengandung makna ketidaktulusan. Tunjukkan perhatian
beberapa saat melalui kontak mata ketika bersalaman atau pembicaraan sebelum
menarik tangan.
*ini berlaku juga buat salaman dengan calon mertua pas apel malam minggu dan ketika ijab Kabul dilaksanakan loooo.
LOL. Latian dulu gih.. hahahaha..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar