Selasa, 05 Maret 2013

MENGAPA AKU DISINI???



Aku percaya bahwa tidak ada kata “kebetulan” di dunia ini. Semua sengala apa yang terjadi pada setiap manusia di dunia ini telah digariskan oleh-Nya.  Termasuk jawaban mengapa aku dapat berada di tempat ini sekarang.

Aku, mengalami dilema yang hebat ketika harus memilih antara S1 pendidikan yang diterima melalui SPMB atau dan D3 perpajakan melalui jalur Ujian Masuk. Sebenarnya dua-duanya bukan pilihan utamaku. Pilihan Utamaku adalah s1 Kedokteran UNDIP. tidak “tau diri “  , menurutku. Hahaha. Dua pilihan itu adalah pilihan yang berat, sehingga aku memutuskan untuk melakukan shalat istikharah, meminta petunjuk pada Allah atas apa yang akan aku pilih nantinya. Aku ingin melibatkan Tuhanku dalam keputusan yang nantinya akan menentukan masa depanku.

Sampai suatu malam karena suatu mimpi, pagi harinya aku memiliki suatu kemantapan bahwa aku harus memilih D3 Perpajakan UNDIP. Bagi sebagian orang,mungkin keputusanku adalah keputusan yang agak konyol. Dan itu terbukti. Ketika banyak orang membicarakannya. Kata mereka, mengapa memilih D3 kalau S1 aja keterima?? Aku hanya tersenyum simpul. Aku sudah membuat keputusan dan keputusan itu juga telah “mendapat acc” dari Yang diatas (Menurutku). So, apapun yang dikatakan orang, aku hanya berusaha membuktikan bahwa prediksi mereka nantinya akan salah.

Hingga akhirnya, saat semester 2, aku harus kehilangan adik. Adik meninggal karena suatu penyakit. Selepas adik meninggal, ibu mengalami suatu kekhawatiran yang berlebihan terhadapku. Maklum pada saat itu mungkin ibu sedikit tergoncang perasaannya. Tanpa sepengetahuanku, ibu melegalisirkan ijasahku untuk didaftarkan SPMB kembali. Karena ibu menghawatirkan nantinya aku tidak akan memperoleh masa depan yang bagus dengan aku belajar di D3. Sedikit demi sedikit keraguan ibukku ku jawab dengan sesuatu yang mungkin bisa meyakinkannya. Aku berhasil memperoleh IP 4.00 selama 3 semester dalam 5 semester kuliahku di d3. Semua dimudahkan. Padahal aku tidak memiliki basic Ilmu social yang mumpuni ketika masuk pertama kuliah. Karena SMA aku masuk jurusan IPA. Tapi Alhamdulillah semua dapat kuatasi dan melebihi perkiraanku.

April 2010, aku berhasil lulus dari d3 dan kemudian agustus 2010 aku mengikuti tes UM dengan prioritas karena lulus cumlaude terbaik. Suatu kemudahan yang diberikan Allah juga.
Ujian kembali datang ketika pada tanggal 14 Agustus 2010, ayahku meninggal. Padahal tanggal 16 Agustus aku harus ke Semarang daftar Ulang untuk S1 ku. Hampir saja aku mengurungkan niatku untuk tidak melanjutkan studi ku. Karena ibu yang kondisinya masih lemah dan tidak mau ditinggal. Tetapi dengan bujukan dari saudara-saudara, ibu akhirnya mau melepasku ke Semarang untuk daftar ulang. Akhirnya selepas pemakaman ayah, aku berangkat ke Semarang. Walaupun dalam perjalanan tidak hentinya aku menangis.

Oktober 2010, setelah aku masuk kuliah, ada lowongan tes CPNS Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk ditempatkan di UNDIP. Dua hari sebelum penutupan aku baru tau infonya. Setelah menimbang-nimbang dengan meminta ibu dan budheku (saudara ayah), maka kubulatkan tekad untuk mencoba peruntungan. Jam 1 malam aku baru membuat surat lamaran dan melengkapi persyaratan. Keesokan paginya, segalanya berjalan dengan lancar. Tinggal bersiap untuk  mengikuti 3 tahapan tes.
Test kemampuan umum, test potensi akademik, tes computer (membuat laporan keuangan lengkap), dan tes wawancara dapat ku lalui dengan yah, dimudahkan (ntah kekuatan apa yang ada waktu itu, mungkin karena doa restu orang tua). Sampai saatnya pengumuman, dan aku berhasil merebut satu-satunya tempat untuk formasi perpajakan. Alhamdulillah.

Sampai saat aku menulis ini, aku masih bekerja di sini, di tempat ini.  Alhamdulillah ku ucapkan. Di saat suasana yang masih berduka aku mampu meringankan sebagian kecil beban dari ibuku sebagai single parent dan sedikit bisa melukis senyum di bibirnya.
Semua tidak ada yang kebetulan. Semua rentetan peristiwa di atas meyakinkanku. Bahwa takdir Allah adalah scenario yang terbaik. Semua indah tepat pada waktunya. Semua akan dimudahkan jika memang itulah takdir kita. Tugas kita hanyalah berdoa dan berusaha dengan sebaik-baiknya.

 Jika saya berada di tempat ini sekarang, di posisi ini,  itu karena rencana-Nya. Scenario terbaik. Alhamdulillah. 

Jika saja saya tidak seperti itu, mungkin saya tidak seperti ini. Hal ini mengajarkan saya untuk tetap Berpikir positip terhadap segala hal yang terjadi sekarang. Walaupun itu pahit, tetaplah belajar positif.

:)


Special thx to: semua orang yang terlibat didalam perjalanan hidupku dari dulu sampai sekarang dan nantinya.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar