Sabtu, 14 Februari 2015

Karena kebahagiaan itu punya banyak versi : 14 Februari 2015.

Pojokan java mall.
McD.
Counter Ice cream.
Mc Flurry choco ditangan.

Yap.
Ini adalah salah satu tempat favorit.
Sendiri.
Anteng ma hape.
Ngeblog biasanya.

Aq ga peduli mereka melihatku seperti apa.
Sama sekali.
Dari banyak meja yang ada di sini,
Hanya mejakulah yang berpenghuni hanya 1 orang.
Aku.

Aku ga peduli.
Mereka mau memikirkan apa tentangku.
Aku cuek.

Siang ini begitu menyengat.
Selepas dari kantor untuk bertemu dengan BPK,
Aku memang tidak lantas pulang ke kost an.
Ga ada orang.
Paling hanya tidur akhirnya.

Seperti ini itu aku menikmatinya.
Biar ada pembeda antara hari libur dan hari biasa.
Biar mata ini tak melulu terpaku pada berkas.
Pada angka angka.
Pada mereka.

Ya.
Aku hanya ingin berputar putar saja tadi itu.
Sendiri?
Iya.
Sudah biasa.
Kadang memang aku menikmatinya.
Dan aku kadang merindukan sosok yang bisa menemaniku.
Kadang nelangsa.
Ya.
Tak apa.
"Kadang kadang" itu memang diperlukan.
Ga melulu "selalu".
Bahasa yang terdengar membosankan.

Es krim.
Kulongok.
Dan memang sepertinya sudah cukup mencair.
Es krim kadang hanya modus belaka supaya aku bisa berlama lama di pojokan ini.
Walau ada beberapa mata yang melirik,memandang,ke arahku.
Biarlah.
Mungkin memang agak aneh orang keluar sendirian dan nongkrong di tempat ini seorang diri.
Apalagi ini tanggal 14 februari.
Konon katanya ini adalah hari valentine.
Aahh ..

Masaa bodohlah dengan semua itu.
Aku sudah tak mengenal perayaan itu.

Ya.

Sekilas terlintas siluet siluet valentine masa lalu.
Mungkin ketika berumur 12 tahun sampai dengan umur 17 tahun.
Masa muda.
Ya.
Masa dimana sepertinya valentine adalah salah satu moment yang tidak bisa dilewatkan begitu saja.
Beli coklat lalu dikasi orang sih engga.
Tapi kalo dikasi orang sih iya.
Banyak malah.
Kadang ada yang bagi bagi satu kelas.
Ya.
Itu lalu.
Ketika coklat masih menjadi simbol dari apa yang namanya cinta.
Kalau sekarang apa?
Saya rasa sekarang bukan jamannya coklat.
Tapi seperangkat alat solat.
Haha..

Ya.
Tidak ada yang spesial di hari ini.
Hanya hari Sabtu biasa.
Dimana aku masuk walaupun sebenarnya adalah hari libur.
Hari dimana aku malah ngedate dengan orang BPK.
Haha.
Ya.
Nasib bendahara.

Disini tiba tiba yang menyengat menjadi mendung.
Sedemikian cepat semua berubah.
Orang orang yang duduk di kanan dan kiriku juga telah berganti ganti.
Dan kendaraan masih juga berlalu lalang.
Ini jam 15.12 WIB.
Terdengar adzan.
Tapi hanya aku yang setia.
Aku masih belum beranjak. Aku sedang berhalangan salat.
Menafakuri, Menikmati semua yang terjadi saat ini.

Dengan tanpa kekasih.
Dengan hanya smartphone di tangan ini, kutulis semua kata yang mengalir.
Yang aku sendiripun kadang tak sadar aku mengomel sebanyak ini.
Ya.
Sebanyak ini.

Sesekali kulihat langit;
Masih mendung.
Maklum, menjelang imlek ya begini ini.

Di depanku lalu duduk sepasang sahabat.
Cowok cowok.
Semoga bukan sepasang kekasih. Haha.
Mereka bersahabat ku rasa. Karena mereka tidak bergandengan-apalagi berpelukan.
Kalau mereka tahu aku "ngrasani" mereka.
Bisa diketok nih kepala.

:D

By the way, kursi depanku masih kosong.
Tak terisi.
Sampai saat ini.
Antrian pembeli semakin memanjang.
Sedikit mengantuk tapi tak jadi lapar.
Ya, sepertinya sudah saatnya harus pulang.
Ya,aku mau pulang.
Sedikit kebahagiaan telah terciptakan.
Me time.
Banyak orang,
Tapi tetap merindukan sosok yang tak sembarangan.
Ya.
Saatnya pulang.
Kita ciptakan kebahagiaan lain nanti malam.
(Mungkin) memilih sendiri lagi.
Tak papa, toh kebahagiaan itu sendiri memiliki banyak versi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar