Selasa, 25 November 2014

Curcol si bendahara pengeluaran Undip di akhir tahun #di sela sela tumpukan berkas

11 : 55
KPPN Semarang 1
26 November 2014.
(Masih) jadi Bendahara.
Dan lagi ngantuk dengerin materi sosialisasi.
#Efek begadang ngoreksi SPM .

Allo gaes.
Long time sekali ga nulis nulis disini.

Terabaikan.
Yak.terabaikan semuanya.

Akhir taun.

Alasan?
Memang iya. Dan kenyataannya memang iya. Alasan yang bukan mengada ada. Terlihat dari banyaknya tumpukan berkas di meja kerja sayahh..
Mau liat buktinya??
Nanti saya potokan.

Aku minta maaf.
Kepada yang akhir akhir ini terlewatkan.
Keluarga,
Sahabat,
Kekasih mana kekasih?

Aku minta pengertiannya.

Terlanjur masuk ke keuangan dan terlanjur menjadi apa yang terjadi sekarang.
Jadi bendahara bukan hal yang gampang kemudian.

Waktu pikiran tenaga terkuras jika uda masuk masa masa seperti ini.

Akhir tahun,
Semakin banyak berkas pencairan masuk dari semua unit di universitas.
Semakin banyak workshop dan sosialisasi yang harus dihadiri.
Masih juga disibukkan dengan pemeriksaan.
Dan waktu masih tetap 24 jam.
Semua harus clear maksimal 31 desember 2014.

#well , ku pastikan aku melewatkan malam taun baru di Bank Mandiri cabang pembantu tembalang bersama dengan kepala kantornya.
Untuk apa???
Untuk memantau bahwa rekening di semua bendahara unit uda enol semuah..
Haha..
Kurang kerjaan?
Justru itu kerjaan saya.
Bagi bendahara itu penting.

Adakah yang ngajak taun baruan kalo keadaanku saja begini??
Halloo..

Per november pula uda mulai sering masuk di weekend.

Ibaratnya nihhh..
Kalo cari pacar, cari suami,
Jauh jauh hari harus dikasi tau.
Bahwa..
Sayaa...
Orang keuangan.
Yang notabeneeee, tiap akhir taun ga bakal bisa maen kemana kemana. Dan banyakan waktu di kantor pula. Overwork lah namanya.
Ekstrimnya, bisa jadi aku juga ga bakalan bisa nikah di akhir taun. Karena apahh?
Karena memang belum ada yang ngajak.
Ehh..

*bukan. Karena sibuk karepe dewe = alasan yang biasanya ku pake sebagai alasan kenapa taun ini belum juga nikah. Ckckck.

Butuh orang yang ekstra sabar yang mau ngerti keadaan di atas.
Ga jarang jadi faktor penyebab asal muasal pertengkaran..
Aku paham. Aku yang kebangetan.
Tapi apa mau dikata??
Aku uda berusaha sebisanya.
Bawa pulang kerjaan saban hari agar supaya kerjaan di esok hari ga numpuk dan sapa tau bisa weekend tanpa datang ke kantor karena uda kecicil.
Ya kan.. ya kann..

Ga gampang jadi bendahara.
Mumet.
Tapi ya seneng.
Banyak kesempatan belajar,banyak ilmu,
Banyak  mengalami sesuatu yang ga semua orang merasakan.
Sensasi.
Tapi sampai kapan?
Kita lihat sajalah.
Ga terasa uda 2 tahun ini aku jadi Bendahara Pengeluaran Undip.
Taun depan?
Ntah.
Tapi aku aku ingin menikah.
Lah?
Haha..

Ini 27 november 2014 pukul 01 : 20.
Barusan selese ngoreksi beberapa SPM yang ku culik balik ke kost tercintah.
Lumayan masi bisa nyicil2.
Dengan harapan weekend ini bisa ga lemburan.

Ini karna saya masi single ajah.
Bayangkan saja kalo aku uda punya suami dan punya anak.
Dikemanakan mereka jika si istri dan si emak dari anak mala sibuk ngoreksi SPM?
Haio.
Apa engga dilema saya?
Mungkin suatu saat aku akan menyerah dengan keadaan dan memilih untuk digantikan saja.
Namanya juga wanita.
Kecuali kalau kerjaan ga sampe gini gini amat mungkin aku akan tetap bertahan.

Masih ada yang mau dengan saya??
Lihat keadaan saya sekarang,
Beginilah potret saya.
Saya bukan orang yang gila kerja.
Bukan.
Saya masih normal.
Saya masih ingin bersantai santai seperti kebanyakan orang.
Saya masih ingin jalan jalan dan kumpul dengan saudara dan teman teman.
Saya seperti ini hanya karena tanggungjawab semata.
Itu salah satu motivasi saya untuk bisa kuat menyelesaikan ini semua.
Amanah harus diselesaikan sebaik baiknya.
Apapun alasannya.
Dan keadaan pribadi saya masih memungkinkan.

Paling sedih adalah part ketika harus pulang membawa berkas malam malam dan kehujanan sepanjang jalan.
Sendirian pula.
Setahun yang lalu.
Dan sepertinya juga masih akan terjadi di tahun ini.
Well.
Manis akan terasa kemudian saya rasa.
Niat ibadah.
Insyaallah allah tak hanya berikan lelah.

Ini..
Hanya sebuah coretan kecil bendahara di akhir taun.
Menulis di sela sela tumpukan berkas yang makin hari makin menjadi.
Aku menikmati.
Asal yang tercinta juga memahami..

Ya. Aku ini begini..
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar