Selasa, 19 November 2013

Posesif : makanan apa sih?? hihi..

Agak tergelitik memang..
Ketika aku mendengar suara rekaman di lampu merah tadi pagi ..

"Berikan ruang gerak bagi penyeberang  jalan bla bla bla..."

Ting !!
Ntah mengapa Pikiranku langsung berkata "Lha, tuh !! Penyeberang jalan aja diberi ruang gerak. Kenapa kadang ma pacar sendiri tidak ???

Wush..
Pikiran melayang kepada sepenggal cerita lalu..
Oops..


Tiba-tiba teringat satu kata.
Apa namanya itu??
Posesif???
Yaaaa..

Kata Dr. Paul Gunadi, Ph.D...
"Orang yang posesif adalah orang yang haus. Istilah posesif itu sendiri berasal dari kata kerja, "to possess", yang berarti memiliki. Jadi, orang yang posesif adalah orang yang "memiliki" atau lebih tepat lagi, menguasai orang lain.
Jika kita adalah orang yang posesif, kita akan menuntut pasangan kita untuk selalu memberitahukan keberadaannya. Kita akan mengharuskannya meminta izin terlebih dahulu sebelum ia memotong rambutnya dan sudah tentu, kita akan marah bila model rambutnya ternyata berlainan dengan model yang kita setujui. Kita mewajibkannya untuk tunduk dan memberi pengakuan bahwa kita adalah orang yang paling penting dalam hidupnya. Kita haus akan pengabdiannya dan segala sesuatu yang ia berikan kepada kita."

Hm..
Anda pernah diposesifi??
Atau justru anda sendiri yang pelakunya??
Hahaha..

Kadang posesif itu ga kita sadari kok..
Dengan berdalih suayaaaaang, cuintaaaaa, atau alasan yang lainnya.
Jadi orang yang possesif ga bakal sadar kalau dia posesif - kalau saja orang lain tidak memberikan penilaian dan mengatakannya kepada dia..

Posesif?
ada 2 dampak :
1. Positip : Yah, pertanda dia sayang banget ma kita. Tindakannya kadang melebihi kewajaran. Dia bisa jadi melakukan apapun demi kita. Melebihi orang rata-rata. Ga cuma sayang-tapi suayaaaaaaaaaaaang banget. Seakan menganggap kita dialah satu-satunya dan harus dijaga dengan ketat. sampai nyamukpun mungkin ga bole gigit kita. Tersanjung? Bisa jadi. Berontak? Tertekan? Bisa jadi pula .. Tergantung si korban sih...

2. Negatif : Ketika posesif telah tertanam dalam seseorang, Terkadang rasa sensitif, cemburu, emosional, dan rasa lain yang sejenis akan mengiringi. 

Dampaknya?? Yah.. jika sepasang kekasih uda minta tukeran handphone, tukeran sim card, tukeran password email, fb , dan segala macamnya..
Itu salah satu indikasi ringan seseorang bisa jadi possesif. Kemana aja mau ikut, kita ga bole kemana-mana tanpa dia, mencemburui teman kita (walaupun cewek), suka buka-buka handphone kita, dan kadang marah marah ga jelas hanya karena melihat kita terlihat berbeda dengan  kita di hari yang lain. Curiga bawaannya..

Hmm.. Ga punya teman setelah itu? Bisa jadi. Baginya, Kamu adalah miliknya seorang. No ganggu gugat !!

But, be careful, hati-hati. Setau saya, kadang si korban yang uda merasa dipossesifi, bisa jadi ganti memposesifi balik !! 

why ?? 
Karena ada kecenderungan untuk membalas balik atas apa yang telah dilakukan pasangannya ke dia. " kalo pasanganku tidak memperbolehkan ku ini itu, mengapa dia bole?? ku larang aja sekalian. Yah !! Begitulah akhirnya. Saling mengekang kemudian. Karena si korban tanpa sadar juga ikut-ikutan style si pasangan. 

Ketika ribut?? 
Saling ngungkit deh pasti. Saling menuntut keadilan. Hehehe..

Begitulah..
Tidak ada rasa saling percaya satu sama lain kemudian. Lantas untuk apa?
Jika hari-hari hanya diisi dengan kecurigaan.
Bukankah mencinta itu butuh kepercayaan??

Dunia tidak hanya milik kita berdua..
Kadang kita mengakui atau tidak , kita butuh dan dibutuhkan orang lain..

Cinta..
Ga harus selalu 24 jam bersama..
Kadang ada ruang dan waktu pribadi untuk diri kita sendiri..

Bukan tidak ingin selalu bersanding denganmu, 
bukan..
Mengertilah..

Karena ibarat pepatah " semakin kita kuat menggenggam pasir, maka akan semakin banyak pasir yang akan jatuh dari tangan kita" 

Useless..
Bisa jadi kita yang akan kehilangannya..

Jadi, 
Tak ada salahnya percaya pada pasangan kita..
Kalaupun dia menghianatinya, Pastikan Tuhan langsung yang akan membalasnya..
Pasti efek jeranya juga akan lebih terasa..
:)

Jadi, percayalah..
Cinta yang baik itu cinta yang mendewasa..
Bukan cinta yang menguasa..

#Mengapa saya fasih menceritakannya??
Ya.. karena bisa jadi saya adalah korban atau malah pelakunya..
hahaha..


                           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar