Minggu, 10 November 2013

(Hanya) Sebuah Catatan Bendahara Undip 2013

Bukan ingin narsis, bukan pengen pamer, bukan pengen membanggakan diri sendiri..
Bukan..
Toh saya bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa..
Aku hanya ingin menulis sendiri tentang diriku..
Tentang beberapa perasaan atau fakta didiriku..
Kalau ada beberapa pernyataan saya yang tidak benar, silahkan diprotes ke saya..
Saya akan meralatnya..
Toh, tulisan ini mungkin hanya sekedar bacaan saja, tulisan saya yang mungkin tidak ada gunanya..
Jadi, ijinkan saya..
:)

Beberapa cerita masa lalu telah aku tulis di blog ini, tentang ibuku, tentang ayahku, tentang teman-temanku dan tentang masa lalu yang terpikir dalam benakku dan kemudian ku tulis..
Kali ini, saya hanya ingin random untuk menulis apapun tentang diriku..
Hanya untuk nostalgia dengan masa laluku dan cerita hidupku..
Mari kita mulai..

Aku beruntung..

Aku mungkin bisa dikatakan beruntung, karena diusia yang 21 tahun, aku bisa diterima menjadi CPNS. Ditengah kedukaan ditinggal adek di tahun 2008 dan ditinggal ayah di tahun 2010.  Juni 2011, masuk kerja untuk pertama kalinya. Disaat teman-teman masih asik kuliah , aku sudah asik kerja sambil kuliah. Sensasi yang berbeda. Karena aku harus menduakan kuliahku (atau kerjaan yang aku duakan ya?) yah, pokoknya saya menduakannya.

Pertama kali kerja, belum tau bagaimana harus  bersikap atau bertindak. Karena memang “polos” sekali.  Tidak tahu apa-apa. Bahkan walaupun IPK 3,91 itu tidak memberikan dampak yang cukup signifikan untuk bisa “menjadi orang” di tempat kerja. Dunia kerja jelas beda dengan dunia kuliah. Walaupun materi telah didapat, akan tetapi sungguh sesuatu yang berbeda. Dalam dunia kerja, permasalahan-permasalahan / kasus sangat variatif. Walaupun dasar teori telah ada di otak, belum tentu itu cukup untuk menyelesaikan. Pajak misalnya. Praktek di lapangan begitu luas. Dan ternyata ilmu yang ku dapat seperti tidak ada apa-apanya. Belajar lagi, buka buku lagi, buka internet lagi, tanya-tanya lagi : Tentu !! Kalau tidak dengan cara begitu, bagaimana aku mempertanggungjawabkan nilai di bangku kuliah? Bagaimana aku bisa mempertanggungjawabkan bahwa aku layak diterima sebagai pegawai dengan kualifikasi perpajakan dengan nilai Cumlaude pula . Malu !! dan rasa malulah yang akhirnya menuntutku untuk berkembang. Ada positifnya.

Aku, mengakui bahwa aku memang “betahan”. Terutama ketika aku belajar. Waktu kuliah, aku tidak akan rela melepas buku sampai dengan waktu ujian tiba. Ya walaupun tidak dibaca sih, Cuma dipegang doang. Tapi aku terbiasa tidak bersenang-senang sebelum masa ujianku lewat. Dan punya kebiasaan, tidak akan tidur sebelum semua materi yang ada di buku terbaca. Walaupun hanya sekedar membaca doang, tidak sampai menghafal. Ntah, aku tidak akan bisa tidur nyenyak jika hal itu tidak kulakukan. Itu pula mungkin sebabnya, ketika sekarang aku juga betah jika harus membaca dan memverifikasi semua berkas SPM yang dikirim fakultas. Kebiasaan ! Dan itu pula yang membuat mataku minus 2 !! Dan kebetulan aku mendapatkan atasan yang pada kala itu sangat disiplin, sedikit perfeksionis, suka menguji kemampuan, tapi juga memberikan bekal yang luar biasa dalam hal pekerjaan, hingga aku bisa seperti ini. Terimakasih ya pak boss, dibalik penderitaanku kala itu, ada banyak hikmah yang bisa dipetik. Peace..hehe..

Februari 2012 : Diklat dan sertifikasi barang dan Jasa
Untuk yang pertama kalinya aku dikirim untuk mengikuti pelatihan ke luar kota, Pelatihan Pengadaan barang dan jasa di hotel park, Jakarta. Gimana  ceritanya aku bisa dikirim yak? Kerja aja baru itungan bulan.  Pelatihan pengadaan barang dan jasa pula ! alamak, lha wong yang uda bertahun-tahun kerja di bagian pengadaan aja belum tentu bisa lulus sertifikasi owk. Mana aku bisa?? Jadi ketika mengiyakan untuk pergi sebenarnya aku tu polos banget : Polos untuk menuruti perintah boss. Nek lolos ya keajaiban, nek ga lolos ya semoga diampuni karena memang pegawai baru, tapi kok ya ngisin-ngisini. Jadi, kuputuskan meniatkan diri untuk tetap melakukan yang terbaik yang aku bisa : aku mau belajar !! Mboh nanti hasilnya. Pokoknya aku belajar !!

Sampai disana, peserta dijatah hanya 60 orang se-Indonesia. Dan kamu tau?? Pesertanya tua-tua. Pejabat-pejabat pula (maklum, Pejabat Pembuat Komitmen Universitas diluar Jawa ada yang belum bersertifikat, jadi dikirim untuk mendapatkan sertifikat).  Undip?? Mengirim 3 orang : PNS 1, CPNS (aku) 1 dan teman pegawai tetap non PNS BLU 1. Cah cilik-cilik kabeh. Panitia sempat kaget dan berkata “Undip memang begitu ya? Suka mengirim pegawai muda untuk didiklatkan atau pelatihan” Hotel bintang 5 dan teman teman yang “orang gedhe” semua sempat mebuat kita minder waktu itu.Mas fai sempat berkata “kayaknya kita dipandang sebelah mata deh, mari kita buktikan, kalau kita bisa lulus, kita bukan orang sembarangan”. Aku hanya jawab “Mari”. Tapi dalam hati. Karena ga yakin-yakin amat sih.. hehe..

3 hari dijejali materi pengadaan barang jasa. Mulai dari jam 7 pagi sampai dengan jam 11 malam. Bayangkan !! materi yang asing sekali. Huh. Tapi berhubung makanannya enak enak dan coffe breaknya juga sering- tak nikmati ajalah pelatihanku disana walaupun kepala uda puyeng banget- kagak ngerti sama sekali. Wong ada juga yang uda tes ke 3 kalinya aja ga lulus, bagaimana dengan saya yang Cuma kerja di bagian keuangan yang tidak terkait langsung dengan ranah pengadaan?? Cah anyar pula.. Hoooaaah..
Waktu ujian tiba, alamak , soalnya banyak dan menjebak !
Bisa lulus? Aku pikir keajaiban.

Pas pengumuman ? Healaaa..aku sama sekali ga deg-degan. saat masa penantian, aku Cuma takut ngisin-ngisini undip aja nek sampai ga lulus.. uda dikirim jauh-jauh sampai jakarta, makan enak, tidur enak, dapet pengajar yang terbaik di bidangnya, numpak pesawat untuk pertama kalinya : moso ga bisa lulus?? Hiiiih, pasti bossku gemes. Hehe
Pengumuman, dari 60 peserta yang ada, hanya 17 yang lolos..
Dan saya salah satunya.. cukup bangga, karena menjadi peserta termuda. Yeyeyeye... *Joged caesar*

Setidaknya aku ga ngisin-ngisini lah..Pengalaman pertama dengan tantangan yang berat : Lolos !!! Yess!!! Dapet ucapan semangat Cuma pringas – pringis aja. Karena selepas diklat menjadi tau bahwa pengadaan adalah suatu proses yang berat dijalani, dengan aturan yang ketat, dan hukuman yang berat. Jadi pejabat pengadaan?? Hadeh, ga janji deh..

Maret 2012 : Masuk rumah sakit 5 hari, kecapekan ..

April 2012 : diklat Bendahara Pengeluaran
Untuk kedua kalinya, berangkat diklat ke Luar kota. Sawangan, Depok !! ya.. berangkat.. Kali ini diklatnya adalah diklat Bendahara Pengeluaran. Beban ?? Ya.. ada tuntutan untuk bisa lulus juga. Tidak terbersit untuk bisa menjadi bendahara setelah ikut diklat itu. Yang saya tau, do the best. Sinau !!!

Berangkat berdua dengan mb Indah, seorang senior dalam hal keuangan. Dibandingkan dengan saya yang baru bekerja belum genap 2 tahun disitu. Aku? Ga mudheng apa-apa. Hoaaah..

Diklat sekitar 2 minggu, dengan materi yang tidak kalah bikin pusingnya. Mendapat banyak tugas , banyak teman pula dari seluruh Indonesia. 1 kelas mungkin 30an orang. Dan lagi-lagi, aku peserta paling muda !! Bergaul dengan emak-emak dan bapak-bapak dan beberapa mbak-mbak serta mas-mas. Seneng??? Seneeeeeeeng....

Singkat kata : Lulus !! Hamdallah.. Satu sertifikat lagi terkantongi.

Juni 2012 : Diklat Pra Jabatan
Ketiga kalinya diklat. Kedua kalinya aku berada di Pusbangtendik , Sawangan Depok. Bertemu dengan lebih banyak orang lagi. Well, teman baru, pengalaman baru, saudara baru di seluruh Indonesia. Hangat?? Yaaa. Kita hangat. 3 minggu serasa tidak cukup untuk itu. Masuk 3 besar terbaik di kelas, alhamdulillah sekali. Mereka adalah kado terindahku saat aku menginjak usia 23 tahun kala itu.

Juni Pertengahan : Mendapati bahwa aku ditunjuk untuk menjadi Bendahara Pengeluaran Pembantu Kantor Pusat. Grogi?? Yaa..Tidak yakin? Tentu. Karena aku merasa aku prematur untuk itu. Baru bekerja efektif 1 tahun di keuangan dan baru lepas status “C” menjadi PNS, pulang – pulang didaulat untuk menjadi bendahara. Mengamalkan apa yang kudapat di Diklat Bendahara Pengeluaran April sebelumnya.  Tapi sekali lagi, ini Amanah. Yakin ga yakin, suka ga suka, mau ga mau, dan kayakna memang ga bisa nolak, yasudah.. Jalani aja. Kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi di depan mata jika kita tidak mau mencobanya. Dukungan penuh datang dari atasan dan rekan kerja, dan well, sejauh itu aku bisa menjalaninya.

Januari 2013 : Bendahara Pengeluaran Undip.
Tantangan lebih berat datang. Bukan lagi menjadi Bendahara Pengeluaran Pembantu kali ini.  Tapi menjadi Bendahara Pengeluaran. Membawahi 15 Bendahara Pengeluaran Pembantu Fakultas/Unit/Lembaga di Undip. Merasa tidak pantas??? Ya !! Aku merasa aku anak kecil. Datang ke Undip paling belakangan. Januari, baru 1,5 tahun bekerja dan diberi amanah yang sebegitunya. Mau belajar, ya Cuma itu yang bisa aku janjikan kepada atasan. Aku hanya ingin melakukan hal yang terbaik yang aku bisa, tidak lebih. Aku dipercaya dan tidak seharusnya aku menghianati kepercayaan mereka. Banyak suka duka. Kerjaan banyak, biasa. Pusing karena harus belajar berbagai macam aturan, melaksanakannya dengan kondisi dilapangan, wajar. Bekerjasama dengan banyak orang mulai dari pejabat sampai dengan staff biasa, bertemu dengan pengelola dari satker lain, diundang ke workshop-workshop, sosialisasi, dan sempat dikira belum PNS oleh Irjen (Pemeriksa) karena mereka melihat saya masi kaya anak kecil : Biasaaaa.. haha. Banyak pengalaman berharga lainnya yang tidak dapat kuceritakan satu per satu di bagian ini. Capek? Jelas, apalagi ketika harus ada kebijakan dan aturan baru. Pokoknya, kerja di keuangan itu harus Bener dan Cepet. Akhir Tahun? Sudah terbayang akan ribetnya. Tumpukan berkas pasti menanti. Pulang malam? Pasti.

10 November (Sekarang) : Masih menjadi Bendahara Pengeluaran..
Bersiap menghadapi akhir tahun. Yah, semoga akhir tahun ini lancar. Serapan bagus, proses eksekusi anggaran juga berjalan dengan baik. Hanya itu yang kuinginkan. Taun depan, aku tidak tau apakah jabatan itu masih akan diamanahkan ke aku atau tidak, itu kebijakan pimpinan. Aku, sebagai pelaksana hanya menjalankan perintah saja. Segala kemungkinan bisa terjadi. Kalaupun masih, berarti kau harus lebih baik daripada tahun kemarin. Tahun ini banyak sekali belajar tentang pengelolaan anggaran dan itu adalah modal yang lumayan untuk menghadapi tahun depan. Kalaupun tidak, aku akan tetap menjadi yang terbaik dimanapun posisiku nanti. Setidaknya aku telah banyak belajar dari semua pengalaman yang terjadi. Pernah merasakan suka dukanya. Dan Aku cukup berterima kasih telah diberi kesempatan seperti itu. Kesempatan yang tidak semua orang dapat mengalaminya. Sebelumnya, mayoritas posisi Bendahara Pengeluaran ditempati oleh Laki-Laki dan berusia 30-an. Dari segi tenaga pun mungkin tidak sekuat mereka dan dari ilmu pun aku kalah. Jam terbang pun aku masi merasa kurang. Dan aku ?? Aku Cuma anak umur 23 tahun waktu itu dan perempuan pula. Me”leader”i bapak-bapak dan ibu-ibu BPP yang rata-rata usianya min 10 tahun diatasku. Huwww..so amazing experience !!

So?? Keep say Alhamdulillah. Diusia ku yang 24 tahun ini, aku bisa merasakan apa yang tidak semua orang bisa rasakan. Melakukan apa yang tidak semua orang bisa lakukan. Keep Fighting, do the best.


I love my life and i love my Job !!!

Now : 24 Januari 2015.
01.36.
(Masih) Jadi Bendahara Pengeluaran.
Tahun ke 3.
Bismillah.
#edited.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar