Jumat, 20 September 2013

cerita tentang aku dan jilbabku

kerudung..
Jilbab..
Hijab..

Tulisan ini tidak akan menggurui atau terkesan ingin menyadarkan Anda semua..
Bukan..
Ini hanya sebuah coretan dari pandangan saya atau mungkin sepenggal pengalaman saya bersama benda yang bernama jilbab.

Saya tidak akan membawa hadits atau ayat Al-Quran yang mungkin tidak saya hafal.
Tapi saya akan memaparkan apa yang saya ketahui saja-dan semoga itu benar.
:D

Jilbab..
dari kecil sebenarnya saya telah akrab dengan benda ini.
Ketika berangkat mengaji di Masjid dekat rumah-saya selalu mengenakannya.
Dari jaman masi TK sampai dengan kelas 6 SD - saya menuntut ilmu di TPQ.
Sejenis pelengkap pakaian wajib saya rasa-dan belum tau apa arti makna jilbab itu sendiri.

di lingkungan sekitarpun- banyak yang mengenakannya.
Memakainya sebagai keseharian-dan ada pula yang memakainya di saat tertentu saja.
Waktu takziah misalnya, pengajian, dan kegiatan keagamaan lainnya.
Well, dari kecil memang terbiasa melihat jilbab.

Terbiasa melihat orang berjilbab, terbiasa memakai jilbab ketika mengaji- belum tentu mempengaruhi keinginan saya untuk memakainya dalam kehidupan sehari hari sehari-hari.
Maklum- waktu SD saya bersekolah di Sekolah Dasar biasa. Bukan di MI atau sekolah Islam lainnya.
Begitu pula ketika saya telah menginjak Sekolah Menengah Pertama. Sampai dengan saya lulus-saya belum juga mengenakannya. Padahal- kalau tak pikir sekarang- saya akhil baligh semenjak kelas 2 SMP. Hmm..namanya aja belum sadar.

Sampai akhirnya-
ketika hendak memasuki SMA- ayah saya menghendaki saya mengenakan jilbab.
Hmm..
Apa yang saya katakan???
"Saya tidak siap, pak "
Kelakuan saya masi jauh dari kata "baik"
bla bla bla..
Maklum- saya waktu jaman itu mempunyai pergaulan yang luas-teman teman cowok- aktif di beberapa kegiatan sekolah dll.
Saya tidak bisa membayangkan ketika dengan kelakuan saya yang jauh dari kata "alim" - saya harus memakai jilbab.
Apalagi saat itu saya lagi seneng-senengnya nari, ikut ini ikut itu. dan wajar jika  jaman SMA seorang wanita itu sedang "menthel-menthelnya". :D
Apa saya sanggup???

Well- 
ternyata ayah saya bersikeras-
dipesenin tuh seragam lengan panjang-rok panjang- dan..
Mau ga mau aku make jilbab.
Terpaksa???
Ya-tentu saja.
Tapi itu pada awalnya.
Sebelum saya sadar (sebenarnya si uda tau) bahwa perintah menutup aurat adalah wajib bagi wanita yang telah dewasa. Hanya mungkin belum sanggup untuk mau tahu .. hehe..

Ada hikmahnya saya rasa,
ala bisa karena terpaksa.
memang di awal pemakaian-saya masi suka copat copot ketika di luar. 
Kalau sekolah-pastilah, kalo diluar ya kadang ntahlah. 
Maklum , jaman kelas 1 SMA.
Labil ababil.

sampai akhirnya-
kok aku ngrasa aneh ya? ketika saya keluar dan tanpa jilbab?
kok ada sesuatu yang ga enak ya?
seperti - serasa- ada sesuatu yang hilang- yang terbuka - dan sepertinya malu rasanya.

Itulah perasaan ketika harus tidak mengenakan jilbab.
dalam hati berpikir- ya, inilah..
Waktunya memakai jilbab secara all out.
Ga setengah-setengah lagi.
Malu.
Toh ternyata saya juga masih bisa bergaul dengan teman laki-laki - walaupun akhirnya memang harus pinter pinter membatasi- karena malu dengan jilbab.
begitu pula ketika berbicara-bertindak-seakan dengan adanya jilbab-ada hal yang secara langsung ntah langsung mengontrol perilaku saya.

Bukan pencitraan, bukan.
memang akhirnya malu dengan diri sendiri.
Jika seandainya, memakai jilbab namun masi berbuat seenak hatinya. automatic saya rasa-perasaan itu muncul. Perasaan untuk selalu membawa diri dengan sebaik-baiknya. Bukan berarti yang ga pake jilbab ga baik lo yaaa..

Jilbab-
adalah suatu keharusan-kewajiban bagi semua wanita yang telah dewasa.
Mau tidak mau-mutlak mereka semua harus mengenakannya.
Karena memang telah jelas tersurat dalam Firman Allah.
Sedangkan akhlaq- adalah tergantung masing-masing orangnya.
Jilbab dan akhlaq adalah 2 hal yang berbeda.
Tidak semua yang berjilbab itu baik.
Begitu pula sebaliknya.
Tidak semua yang tidak berjilbab itu tidak baik.
Jilbab itu keharusan.
Akhlaq adalah pilihan seseorang untuk baik atau tidak. 
Jadi-
Jika seorang wanita muslimah berjilbab & ada orang yang mempermasalahkan akhlak nya, jelaskan pada mereka bahwa antara akhlak & jilbab itu dua hal yang berbeda.


Dan-
seperti pengalaman saya..
Tidak perlu menunggu untuk menjadi baik dahulu kemudian baru memakai jilbab.
Tapi,
berjilbablah dahulu-toh itu adalah keharusan.

kemudian baru berproses untuk menjadi lebih baik.


Saya rasa begitu..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar