Gelembung udaraku adalah sesuatu. Sesuatu yang bagiku
melambangkan makna dari kebebasan dan makna hidup tersendiri. Sesuatu yang bisa
menjadikanku layaknya anak kecil. Pernah merasakan nikmatnya masa kecil kan?
Masa dimana kita merasa tidak ada suatu beban masalah, semua mengalir begitu
adanya. Mengikuti kata hati, bebas . Kadang, rutinitas pekerjaan membuat kita
dituntut untuk menjadi orang dewasa (atau bahkan menjadi orang tua). Terjebak
dalam kesibukan dan kepenatan hidup. Gelembung udaraku, adalah salah satu dari
sekian banyak alternative hiburan untukku. Gelembung udaraku memberiku
keceriaan diantara sekian banyak “keseriusan” yang ku jalani sehari-hari. Suatu
kebebasan. Suatu kegembiraan.
Mungkin terdengar seperti permainan anak kecil. Memang.
Tapi, rasakan sensasi ketika kamu meniupnya, melihatnya terbang tinggi,
memecahkannya dengan tanganmu, atau bahkan melihatnya menghilang di rerumputan. Apalagi jika kamu
memainkannya dengan anak kecil (ntah kamu kenal atau tidak), so amazing. Entah
kenal atau tidak, kalian akan akrab (hanya karena gelembung udara, sebuah benda
yang sepele, murah dan siapa saja bisa membuatnya, tapi memiliki suatu kekuatan
yang “mengakrabkan”). Saya sebut itu “ the power of gelembung udara” . haha..(saya
sendiri banyak berkenalan dengan banyak orang,terutama anak-anak dan emak-emak hanya karena barang sepele, yang
disebut gelembung udara. nice. :) )
Gelembung udara juga, menginspirasiku..bahwa kehidupan ini
mungkin juga mirip dengan mereka ( gelembung udara).
ketika kau meniup gelembungmu itu..
Gelembung yang kau bentuk, akan memiliki masa sampai dia
akan meletus (katakan saja ini seperti umur kita yang terbatas).
Gelembung udara itu akan terbang kemanapun dia akan suka (sesuai takdirnya. Sama seperti manusia).
Ada
terbang tinggi jika tertiup angin , ada yang terbang rendah, ada yang hanya
mengikuti arah angin, dan ada yang akan meletus ketika gelembung mu itu menyentuh
tanah. Ingat bahwa harus ada factor “angin” untuk membuat gelembung udara, baik
itu yang kita tiup maupun angin yang akan membawanya terbang nanti. Angin
disini saya ibaratkan sebagai “dorongan/ motivasi / usaha” . Begitu juga hidup
manusia, dia akan dapat meraih mimpinya jika ia memiliki dorongan yang kuat (seperti angin
yang berhembus itu) , motivasi itulah yang nanti akan mendorongnya mencapai puncak
cita-citanya (ke angkasa). Ketika (angin=motivasi lemah), mungkin dia juga akan
terbang rendah rendah saja seperti gelembung udara itu dan mungkin akan
terhempas ke tanah.
Yaaaa..seperti itulah filosofi gelembung udara versiku. Percaya
ga percaya silahkan. Hehe..itu kan Cuma pinter-pinternya aja saya
menghubung-hubungkan (baca: ngarang) . Just opinion. Hehe.
Yang jelas, saya akan tetap bermain gelembung udara . Sekarang,
dengan sahabat - sahabat saya, nanti dengan pasangan saya, nanti dengan anak-anak saya
dan nanti sampai dengan ketika saya menjadi nenek-nenek (main dengan cucu
tentunya). Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar