Sabtu, 07 November 2015

Jadi, menikahlah...

Percayalah.
Tak ada pacaran yang lebih indah dibandingkan dengan pacaran setelah menikah.

Ayem.
Ntah perasaan apa seperti itu.
Kemanapun kamu dan pasangan berada, seakan di restui oleh Allah.

Berbuat baik apapun ketika menikah tentunya akan mengalir pahala untuk kita.

Dengan menikah,
Zina atau perbuatan mendekati zina akan berubah menjadi pahala.
Apapun hal akan menjadi pahala.
Berciuman,
Berpelukan,
Memegang,
Mengucapkan kata kata manis,
Dan hal lain akan menjadi pahala bagi kedua pasangan.
Ketika melakukan kesemuanya itu ketika pacaran?
Mungkin semuanya akan menjadi dosa.

Astaghfirullah hal adzim...
Ampuni dosa dosa yang tak sengaja ataupun sengaja yang mungkin tercipta di tempo hari..

Dengan menikah, ketrentaman batin akan tercipta.
Akan ada dua orang insan yang akan saling menjaga.

Pertama,
Aku takut skali menghadapi komitmen pernikahan.
Berawal dari cerita ini dan itu dari banyak orang.
Memang semua manusia tak luput dari ujian.
Termasuk ujian dalam hal pernikahan.
Semua orang akan mengalaminya. Sekecil apapun..
Dan doaku hanya satu,
Kuatkan kami berdua ya allah.
Luluskan kami dalam menempuh segala ujianMu,
Hindarkan kami dari godaan setan yang bisa saja datang kapan saja dan dari arah mana saja.
Kami yakin pertolonganMu pun akan datang dari mana saja.

Menikah.
Menyatukan dua keluarga besar.
Tak mungkin pasangan sempurna.
Bagaimana aku bisa menuntut pasanganku sempurna, jika aku sendiri pun tidak sempurna??
I do my best.
Ya,lagi lagi hanya itu yang bisa kuusahakan.

Adanya kita harus bisa menerima plus minus pasangan.
Apalagi aku,
Kita bertemu hanya dalam hitungan bulan sebelum kita memutuskan menikah.
Juni intens, Juli tembungan dan Oktober menikah.
Kita saling tahu saja sebelumnya, tapi kenal sama sekali tidak.
Terkaget pertama kali memang,
Ketika seolah olah tau tau dia ada di kostku,
Memberi kue ulangtahun itu,
Tiba tiba dia datang kerumahku.
Tiba tiba dia memintaku pada ibuku.
Tiba tiba dia yaaa. Dia mengucap ikrar di depan penghulu.
Ya, semua seakan tiba tiba.
Tapi bagaimanapun ini semua adalah skenario Nya.

Tak ada rencana menikah tahun ini sebenarnya.
Kalaupun memang aku menjawab "bar bodo" (setelah lebaran) setiap kali ditanya kapan menikah, itu hanyalah jawaban klise dan ngeles belaka.
Tapi siapa sangka Allah dan malaikatNya mengaminkan???
Benar,
Ucapan adalah doa.

Dan dengan siapa kemudian aku menikah, aku mendapatkan citranya dari mimpi.
Ntah..
Believe it or not.
Padahal ketika itu sama sekali tak ada tanda tanda dia mendekatiku. Bagaimana aku bisa memimpikannya? Kenal saja tidak.
Lalu kemudian aku benar benar melupakan perihal mimpiku tadi. Bunga tidur, pikirku !

Tapi semua kemudian terjadi.
Dan ini telah satu bulan ku jalani hidup baru dengannya.
Tak banyak yang berubah, kecuali aku yang semakin bahagia.
Walau banyak plus minus yang harus diterima ketika di awal awal. Tapi aku berusaha menjalani dengan santai saja.
Aku masih bisa menjaga hubungan dengan teman, aku tidak terlepas dari keluarga (malah nambah keluarga), aku masih bisa aktivitas kesukaanku sama seperti ketika aku belum menikah, dan aku masih bisa bekerja seperti biasa, bahkan dia sesekali menemaniku lemburan.
Dia suami yang baik.
Aku mencintainya dengan kadar yang terus meningkat.
Dia menerima ku apa adanya.

Menikah bukan masalah untung rugi.
Ini adalah sunnah.
Insyaallah semua akan menjadi ibadah.

Menikah adalah penyempurna agama.
Menggenapkan separuh agama.
Insyaallah.

Menikah menambah pintu rejeki.
Insyaallah.

Menikah mempersempit pintu zina.
Insyaallah.

Menikah mendekatkan kita pada pintu surga.
Insyaallah.

Semoga semoga semoga..

Jadi, menikahlah..